BENGKULU, iNews.id - Abrasi air laut di Desa Tepi Laut, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, mengancam pemukiman warga. Bahkan, 15 kilometer (km) daratan sudah terkena abrasi.
Di mana abrasi air laut itu sudah menghabiskan tidak kurang dari 4 hektare (Ha), area perkebunan kelapa milik warga setempat, yang saat ini sudah menjadi lautan. Desa yang dihuni 274 Kepala Keluarga (KK) itu saat ini dibayang-bayangi sapuan abrasi yang sewaktu-waktu akan menerjang rumah mereka.
Kepala Desa Tepi Laut, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Zakaria mengatakan, abrasi air laut sudah menyapu desanya sejak puluhan tahun.
Namun, kata Zakaria, hal tersebut sama sekali belum ada respon dari pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bengkulu Utara maupun Pemda Provinsi Bengkulu.
Bahkan, jelas Zakaria, dalam kurun waktu 10 tahun, 100 meter daratan ke arah laut di desanya sudah menjadi lautan, akibat sapuan air laut dari Pantai Nangai Puyang Ranggo.
"Tidak tutup kemungkinan 3 tahun sampai 4 tahun ke depan rumah penduduk akan terdampak abrasi. Memang sekarang belum ada yang terdampak, tapi ini akan menjadi ancaman bagi masyarakat di desa ini," kata Zakaria, Senin (4/4/2022).
Ditambahkan, Kades Pasar Kerkap, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Daman Zamhori, jika abrasi juga mengancam rumah penduduk di desanya.
Kondisi itu, kata Daman karena belum adanya bangunan penahan gelombang di sepanjang Pantai Nangai Puyang Ranggo, yang terhubung dengan 11 desa lainnya di kecamatan ini.
Seperti, Desa Tepi Laut, Pasar Bemba, Pasar Kerkap, Air Napal, Talang Jarang, Talang Kering, Selubuk, Pasar Tebat, Lubuk Tanjung, Pasar Palik dan Desa Tebing Kandang.
"Tidak kurang dari 15 Kilometer daratan di Kecamatan Air Napal, sudah disapu abrasi air laut," ucap Daman.
Desanya dihuni 349 Kepala Keluarga. Ancaman abrasi tersebut, lambat laun akan menerjang bangunan rumah di wilayahnya.
"Rerata daratan desa di Kecamatan Air Napal, sudah diterjang abrasi," katanya.
Untuk itu, Daman berharap, dari Pemda Kabupaten Bengkulu Utara maupun Pemda Provinsi Bengkulu, dapat membangun penahan gelombang di sepanjang pantai di Kecamatan Air Napal.
"Abrasi yang menerjang Desa Tepi Laut dan Pasar Kerkap, membuat sekira 4 Hektare lahan perkebunan kelapa milik warga sudah menjadi lautan. Kami berharap pemerintah dapat membangun penahan gelombang di daerah Kecamatan Air Napal," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait