PASAMAN, iNews.id - Banjir yang merendam sawah di wilayah Jorong Mapun, Nagari Sundata, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) membuat petani merugi hingga Rp180 juta. Pasalnya, banjir merendam enam hektare sawah siap panen.
"Kerugian mencapai Rp180 juta. Sekitar enam hektare sawah yang siap panen rusak diterjang banjir. Sebenarnya akan dipanen sekitar sepekan lagi," kata Camat Lubuk Sikaping Nina Darmayanti, Selasa (30/3/2021).
Nina menambahkan, banjir itu terjadi pada Minggu (28/3/2021). Banjir diduga disebabkan luapan air sungai.
"Banjir kini sudah surut, namun dampak yang terpantau sawah menjadi rusak, jalan tertimbun lumpur, dan beberapa rumah warga terendam air," katanya.
Lebih lanjut Nina mengatakan, enam hektare sawah warga yang rusak itu akan dipanen sekitar seminggu lagi, namun data lengkap terkait kerugian dan pemilik sawah sedang diproses.
Nina berharap pendataan terkait jumlah kerugian segera selesai yang selanjutnya dilaporkan kepada Bupati Pasaman, sehingga bisa menjadi dasar pemerintah daerah untuk segera memberikan bantuan serta solusi ke depannya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pasaman Ricky mengatakan korban jiwa akibat banjir tersebut tidak ada.
"Namun, ada 15 rumah warga terdampak dan jalan kampung mengalami rusak panjang 50 meter," kata Ricky.
Dia khawatir jika curah hujan tinggi dikhawatirkan pemukiman masyarakat dapat mengalami kerusakan yang lebih parah lagi.
Berdasarkan data BMKG, lanjutnya, masih akan terjadi hujan lebat yang dapat menimbulkan banjir dan longsor yang dipengaruhi oleh badai La Nina.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan menghindari aliran sungai. Apabila tidak terlalu mendesak agar tetap di rumah atau berlindung ke tempat lebih aman," kata Ricky.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait