TANAH DATAR, iNews.id - Pasar tradisional unik di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Keunikan, mulai dari dagangannya yang tidak biasa, lokasinya hingga cara transaksi yang tidak lazim dilakukan.
Pasar tradisional masih menjadi tempat favorit bagi masyarakat di Indonesia untuk berbelanja berbagai kebutuhan. Namun, ada beberapa pasar tradisional yang memiliki perbedaan dari pasar-pasar tradisional lainya.
Apa keunikan-keunikan yang dimiliki oleh berbagai pasar tradisional tersebut? Yuk, simak uraian berikut ini.
Pasar Tradisional Unik di Indonesia:
1. Pasar Sentral Makale, Toraja
Secara umum Pasar Sentral Makale terlihat seperti pasar tradisional lainnya yang menjual berbagai kebutuhan harian, seperti buah-buahan, sayuran dan lain sebagainya.
Namun, ada satu keunikan yang membedakan pasar ini dari pasar tradisional umumnya, yaitu ada satu area yang disebut pasar babi. Di sana khusus menjual segala macam berkaitan dengan babi seperti daging babi, anak babi dan ternak babi.
Anak-anak babi biasanya disimpan di dalam karung, jika ada yang ingin membeli barulah karung tersebut dibuka. Pasar ini dibuka setiap enam hari sekali sesuai dengan perhitungan leluhur Toraja.
2. Pasar Klitikan, Yogyakarta
Terletak di Jalan Hos Cokroaminoto No. 34, Pakuncen, Yogyakarta. Pasar tersebut menjual berbagai barang antik dan berbagai barang bekas, seperti elektronik bekas, kamera, spare part motor hingga perabotan rumah.
Pasar ini menjadi surganya pencinta barang antik di Yogyakarta. Selain berburu barang antik, pengunjung juga dapat mengabadikan momen dengan berfoto di pasar klitikan.
Bangunan pasar klitikan yang memiliki nuansa retro menambah keestetikaan untuk berswafoto.
3. Pasar Kaki Langit, Yogyakarta
Masih di Yogyakarta, pasar berikut ini juga memiliki keunikan tersendiri. Di pasar ini transaksi tidak menggunakan uang rupiah, melainkan menggunakan uang koin yang terbuat dari kayu.
Pengunjung harus menukarkan uang mereka menggunakan uang koin tersebut terlebih dahulu.
Selain itu, para pegawai dan penjual menggunakan pakaian adat khas jawa sehingga menambah keunikan dari pasar ini. Pasar Kaki Langit menjual berbagai macam kuliner khas setempat dan menyajikan acara pentas seni tradisional. Lokasinya di Dlingo, Bantul, Yogyakarta.
4. Pasar Kaget, Wamena
Pasar tradisional unik di Indonesia lainya, yaitu pasar kaget yang terletak di Desa Obia, Wamena. Lokasinya terletak di tengah hutan memberikan keunikan tersendiri dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya.
Jalur yang ditempuh untuk mengunjungi pasar kaget ini dipenuhi pohon dan rimbun, sehingga wisatawan perlu untuk memiliki pemandu jalan agar sampai di pasar kaget dengan lancar. Berbagai macam hasil kerajinan warga lokal dijual di pasar ini.
5. Pasar Bisu, Sumatera Barat
Pasar tradisional pada umumnya terkenal dengan bising dan keramaiannya. Namun, Pasar Bisu berbanding terbalik. Transaksi di pasar ini dilakukan tanpa berbicara melainkan menggunakan jari mereka untuk menyampaikan maksud dari penjual maupun pembeli.
Tradisi ini dikenal dengan nama “Marosok”. Biasanya digunakan untuk transaksi ternak hidup seperti kerbau dan sapi. Pasar yang berlokasi di Desa Cibudak, Kabupaten Tanah Datar ini dibuka sekali seminggu tepatnya pada Selasa.
6. Pasar Beriman, Tomohon
Memiliki keunikan karena menjual berbagai daging satwa liar seperti kelelawar, ular, hingga kucing yang sudah siap untuk dimasak. Keberadaan pasar ini sempat menjadi perhatian pemerintah untuk diberhentikan keberadaannya.
Namun, upaya tersebut gagal dilakukan karena kebiasaan dari masyarakat di sana untuk mengonsumsi daging hewan tersebut.
7. Pasar Terapung Muara Kuin, Banjarmasin
Pasar kuin sudah ada sejak 400 tahun lalu. Biasanya penjual akan menggunakan perahu untuk menjajakan barang dagangannya di atas sungai Muara Kuin. Begitupun dengan pembeli yang juga menggunakan perahu.
Pasar tersebut beroperasi pukul 05.00 -09.00 WITA. Barang yang dijual di pasar terapung yaitu kebutuhan sehari-hari seperti sayuran dan hasil kebun.
Nah, itu tadi pasar tradisional unik di Indonesia yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke kota tersebut.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait