Tim SAR menyeberangi Sungai Silaing Bawah di Padang Panjang dengan lintasan tali untuk mengevakuasi korban banjir bandang. (Foto: iNews)

PADANG PANJANG, iNews.id - Proses evakuasi menyedihkan sekaligus heroik terjadi di Kabupaten Padang Panjang, Sumatera Barat, ketika tim SAR menyeberangi sungai deras dengan lintasan tali sepanjang sekitar 50 meter di Sungai Silaing Bawah. Aksi berisiko tinggi ini dilakukan demi mengevakuasi korban banjir bandang yang sebelumnya hilang terseret arus.

Kondisi medan ekstrem, arus kuat, dan akses darat yang terputus memaksa penyelamatan dilakukan secara vertikal dan dramatis. Pascabanjir bandang di Batang Anai, tim SAR terus menantang arus untuk menemukan korban hilang.

Dengan teknik penyebrangan penuh risiko, mereka memperluas penyisiran hingga ke titik-titik yang sulit dicapai. Setiap pergerakan dilakukan dengan perhitungan matang karena situasi di lapangan sangat dinamis.

Dalam rekaman di lokasi, tampak momen tim SAR memasang tali rentangan di atas sungai sebelum menyeberang. Mereka menggunakan teknik tyrolean traverse, yakni metode menyeberangi rintangan seperti jurang, sungai, atau lembah dengan tali yang direntangkan. Teknik ini menjadi satu-satunya cara aman untuk memindahkan personel dan peralatan di tengah derasnya aliran air yang terus mengancam.

Arus sungai yang tidak bisa diprediksi membuat setiap langkah harus dilakukan cepat dan presisi. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal bagi petugas yang bergantung pada tali di atas permukaan air. Meski demikian, tim SAR tetap melanjutkan operasi dengan penuh kehati-hatian.

Setelah berhasil menyeberang dengan bergelayutan, para petugas langsung menyusuri bibir sungai. Mereka menembus puing, kayu, dan lumpur yang menumpuk di sepanjang aliran sungai. Setiap detik dianggap terlalu berharga untuk dilewatkan karena peluang menemukan korban sangat bergantung pada kecepatan tim di lapangan.

Upaya ini akhirnya membuahkan hasil ketika dua jenazah perempuan ditemukan dalam kondisi terjepit di antara kayu dan batu. Posisi korban yang terperangkap material banjir menyulitkan proses pengangkatan dari lokasi kejadian. Petugas harus bekerja ekstra untuk membuka jalur aman sebelum mengevakuasi jenazah.

Proses evakuasi berlangsung penuh kehati-hatian. Petugas memotong kayu menggunakan chainsaw agar tubuh korban dapat dilepaskan secara layak dari himpitan puing. Setelah berhasil diangkat, jenazah dibawa menuju lokasi aman sebelum dievakuasi ke fasilitas kesehatan.

Seluruh jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk proses identifikasi. Prosedur ini penting guna memastikan identitas korban sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Hingga kini, alur temuan dan pemulasaraan korban terus dipantau oleh pihak berwenang.

Koordinator Lapangan Basarnas, Samsul, menjelaskan teknis evakuasi yang dilakukan di medan sulit tersebut.

“Tim mengevakuasi korban yang sudah ditemukan di Mega Mendung, tepatnya di seberang sungai sehingga kami gunakan sistem tranfer menggunakan tali untuk menyeberang,” ujarnya, Minggu (30/11/2025)

Menurutnya ada lima jenazah kembali berhasil dievakuasi dan seluruhnya ditemukan di aliran sungai. Dengan temuan baru ini, total korban meninggal yang telah dievakuasi mencapai 27 orang, sementara puluhan lainnya masih belum terlacak. Pencarian akan terus dilanjutkan di sepanjang aliran sungai dan area yang diperkirakan menjadi tempat berkumpulnya material banjir.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network