Tim evakuasi korban Gunung Marapi, Sumatera Barat. Polda akan memanggil BKSDA terkait insiden 23 pendaki tewas. (Foto: Istimewa).

PADANG, iNews.id - Polda Sumatera Barat (Sumbar) akan memanggil pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar terkait standar operasional prosedur (SOP) pendakian Gunung Marapi

Pemanggilan tersebut menyusul tewasnya 23 pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi. Jika terbukti lalai, penanggung jawab BKSDA terancam dipidana. 

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, pemanggilan dijadwalkan setelah evakuasi seluruh korban erupsi Gunung Marapi selesai.

“Ada beberapa pihak dari BKSDA yang akan kita panggil mulai petugas lapangan hingga pimpinan BKSDA Sumbar,” katanya, Jumat (8/12/2023).

Dwi mengatakan, penanggung jawab lapangan BKSDA Sumbar yang akan terlebih dulu dipanggil untuk dimintai keterangannya. 

Menurut Dwi, keterangan dari penanggung jawab Gunung Marapi ini akan memperjelas SOP yang diterapkan BKSDA Sumbar selama ini.

“Nantinya keterangan dari mereka tersebut untuk kita pastikan pendaki Marapi apakah sudah sesuai SOP atau tidak karena banyaknya korban jiwa berjatuhan,” katanya.

Dwi menegaskan, jika terbukti melakukan kelalaian, penanggung jawab Gunung Marapi akan terkena Pasal 359.

Pelaksana harian (Plh) Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati menjelaskan, alasan dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Marapi karena telah mendapat dukungan dari pihak terkait. 

“Pendakian gunung api di Indonesia memang diberlakukan level II (Waspada). Contoh Gunung Bromo, Kerinci, Rijani. Pendakian dibolehkan asalkan memiliki mitigasi dan adaptasi bencana,” paparnya.

Menurut Dian, setiap jalur pendakian di Gunung Marapi juga memiliki SOP. 

“Para pendaki yang melakukan pendakian di Gunung Marapi hanya diperbolehkan pada siang hari, tidak diperbolehlan mendaki pada malam hari,” katanya.

Kemudian, kata Dian, para pendaki tidak boleh mendekati kawah, minimal dalam melakukan pendakian berjumlah tiga orang. Selain itu, untuk tanggap darurat terdapat Posko Siaga Nagari yang diperuntukan ketika terjadi keadaan darurat. 

“Pada setiap jalur pendakian ada rambu penunjuk lokasi rute lintas alam dan juga asuransi,” ucapnya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network