PADANG, iNews.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat, sejak masa pandemi sudah tiga dokter yang gugur akibat Covid-19. Selain itu, 400 lainnya terpapar virus Corona. Bahkan saat ini masih ada 80 dokter yang dirawat maupun isolasi mandiri.
"Banyaknya jumlah dokter yang saat ini dirawat terjadi seiring dengan lonjakan kasus positif Covid-19 di Sumbar dalam beberapa bulan terakhir. Mereka yang terpapar ini bertugas di berbagai rumah sakit daerah di Sumbar,” ujar Ketua IDI Sumbar Dokter Pom Harry Satria, Kamis (29/7/2021)
Menurutnya, rata-rata yang terpapar merupakan tenaga medis produktif. Mereka yang selama ini memberikan pelayanan maksimal kepada pasien Covid-19.
“Mereka kelelahan karena kelebihan jam kerja. Itu tentu sangat memengaruhi,” katanya.
Dia merinci, ketiga dokter yang meninggal yakni berasal dari Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Kota Padang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman dan RSUD Arosuka Kabupaten Solok.
“Satu meninggal tahun lalu, dua lagi di tahun ini,” ucapnya.
Dengan kondisi ini kata Pom, akan berdampak berkurangnya kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sekaligus peringatan kepada Pemprov Sumbar.
“IDI Sumbar meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah menghadapi peningkatan kasus Covid-19 di Sumbar. Kami juga telah menyarankan Pemprov Sumbar dan pemerintah kabupaten kota untuk merealisasikan rumah sakit rujukan Covid-19. Salah satunya Rumah Sakit Paru di Lubuk Alung,” ujar Pom.
Selain itu, IDI mendorong penguatan regulasi agar protokol kesehatan benar-benar diterapkan di masyarakat. Tokoh agama dan adat diharapkan bisa memberikan contoh teladan penerapan prokes.
“Kalau kondisi ini tidak teratasi dalam waktu dekat, kami tidak mampu lagi memberikan layanan kepada masyarakat kita,” katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait