Darmawati (55) warga Kota Jambi saat membersihkan altar sembahyang dibantu menantunya yang beragama Islam. (Foto : MPI/Azhari Sultan)

JAMBI, iNews.id - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek selalu menjadi momentum untuk berkumpul bersama seluruh anggota keluarga. Termasuk keluarga Gho Po Cu atau Darmawati (55) warga Jalan H Adam Malik, Kelurahan Handiljaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.

Setiap Imlek selama 6 tahun terakhir, Darmawati merayakannya di rumah bersama anak-anaknya yang berbeda agama. Bukan hanya satu, namun empat anak-anaknya kini memilih keyakinannya masing-masing. Ada yang beragama Islam, Katolik, Konghucu dan Budha.

Kendati punya keyakinan masing-masing, mereka selama ini hidup rukun dan akur dalam kebersamaan keluarga. Rasa toleransi tinggi diperlihatkan setiap harinya, terlebih saat pedagang martabak manis tersebut merayakan Imlek. Semua anak dan menantunya datang untuk merayakan Imlek.

“Sudah sekitar 6 tahun ini saya dan anak-anak saya berbeda agama. Mereka memilih agamanya masing-masing,” ujarnya, Jumat (20/1/2023).

Dia menceritakan, anaknya yang pertama, Davis memeluk agama Katolik. Kemudian anak keduanya, Andi dan anak ketiganya, Suyono menjadi mualaf dengan memeluk agama Islam.

"Anak bungsu, Amelia Fransisca memeluk agama Buddha," ujar Darmawati, Jumat (20/1/2023).

Menurut istri dari Gho Seng Kuat alias Aliang (61), keberagamaan agama di dalam rumahnya ini bukanlah penghalang bagi mereka untuk terus bersama dan saling berbagi serta mengasihi.

"Yang penting saling mengasihi. Saya percaya agama itu kan tidak membedakan orang. Semua agama sama untuk selalu berbuat baik kepada sesama, yang membedakan cara ibadahnya," katanya.

Dia menambahkan, sejak anak-anak menikah mereka tinggal di rumah masing-masing. Namun begitu, mereka tidak lupa untuk berkunjung ke sini melihat orang tuanya.

Menurutnya, kedua anak lelakinya itu menjadi mualaf saat hendak menikah pada beberapa tahun lalu. Meski dia tetap pada keyakinannya, agama Konghuchu, dia tidak pernah menghalangi keinginan sang anak yang ingin memeluk agama Islam, 

“Dulu yang pertama itu, dia mau menikah dengan calon istrinya beragama Islam. Jadi dia pindah agama untuk mualaf," tuturnya.

Rasa syukur dan kebersamaan dirasakannya dengan segala macam agama anggota keluarganya. Dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2574 yang jatuh pada 22 Januari mendatang, menantunya yang beragama Islam tidak sungkan membantunya mempersiapkan kue dan membersihkan altar.

“Ya sukanya gini ramai, kalau hari-hari besar pada kumpul. Kalau sedihnya, itu tadi. Kita melaksanakan ibadahnya tak bisa serempak,” ucapnya.

Baginya, perayaan Imlek tahun ini biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Karena dari dulu sampai sekarang masih sama, tidak ada beda-beda.

"Hanya saja, semua anak-anak kumpul dengan orang tua, bisa akur penuh damai. Soal perbedaan agama tidak menjadi persoalan. Yang penting baik, hormat dengan orang tua. Itulah harapan orang tua," tuturnya.

Sukma, menantu Acu yang tak lain istri dari Andi mengatakan, dengan keberagaam agama di satu rumah bukan penghalang dia dan keluarga lainnya untuk saling berbagi.

"Kami kalau berkumpul, bukanlah agama yang menjadi pembahasan utama. Tapi membahas yang lain," katanya.

Di balik itu, dia juga kasihan dengan mertuanya tiap hari raya di masing-masing agama anaknya selalu direpotkan.

“Ya kalau sukanya seperti ini, pas Imlek ramai keluarga pada datang. Kalau dukanya, kasihan lihat mama (mertua) tiap hari raya kami masing-masing," ujarnya.

"Mama itu selalu repot membantu masak, buat kue kering dan lain-lainnya. Nantinya diberikan ke anaknya yang pada lebaran,” katanya lagi.

Dia berharap, meski beda agama di satu rumah, tapi kebersamaan harus tetap dijaga.

"Semoga selalu bahagia, damai, adem dan keluarga saling akur semua," ucap Sukma.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network