AGAM, iNews.id - Kasus tewasnya tiga kambing di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) diduga karena ulah macan dahan atau neofelis diardi. Dugaan ini muncul setelah petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam melakukan pemeriksaan.
"Ini berdasarkan luka pada ternak dan kerusakan kandang dengan ukuran kecil saat identifikasi yang kami lakukan. Tidak mungkin kambing itu dimangsa harimau sumatera, karena bekasnya bukan ukuran satwa itu," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra, Rabu (18/11/2020).
Ade menambahkan, tim BKSDA Resor Agam tidak menemukan jejak kaki harimau sumatera di sekitar kandang kambing milik Idon (32) dan Muhammad Hakim (60) di Kampuang Koto, Jorong Paraman, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan. Tim menduga ternak tersebut mati karena diserang macan dahan.
Ade melanjutkan, saat kejadian wilayah tersebut sedang diguyur hujan sehingga jejak kaki satwa itu sudah hilang.
"Seluruh jejak kaki satwa itu sudah hilang saat kami melakukan identifikasi di sekitar kandang," katanya.
Tim BKSDA Resor Agam dengan jumlah empat orang akan melanjutkan identifikasi lapangan, Rabu (18/11/2020), dengan memperluas lokasi identifikasi dengan radius dua kilometer. Tim akan menelusuri sekitar lokasi tersebut untuk mencari jejak kaki satwa yang memangsa tiga ekor kambing.
Sebelumnya, tiga ekor kambing milik warga ditemukan mati. Satu ekor kambil milik Idon dalam kondisi mati tanpa mengalami luka-luka dan dua kambing milik Muhammad Hakim mengalami luka robek pada bagian pinggang dan satu ekor lagi dibawa satwa liar itu.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait