SOLOK, iNews.id - Mayoritas warga Indonesia beragama Islam, tak heran jika banyak masjid tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ada masjid tua yang menjadi salah satu bukti penyebaran Islam di Tanah Minang. Masjid Tuo Kayu Jao namanya. Masjid yang dibangun pada 1419 itu masih berdiri kokoh.
Masjid Tuo Kayu Jao terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Masjid ini memiliki keunikan dan simbol Islam di Minangkabau.
Bangunan masjid ini sangat unik, betapa tidak atapnya terbuat dari ijuk dengan dinding dan lantai dari papan dibalut dengan warna hitam yang menambah kesakralan.
Konon Masjid Tuo Kayu Jao ini dibangun pada 1419, dulu pembangunan masjid ini dilakukan para warga secara gotong royong, masjid ini digagas oleh angku imam yang bernama musaur dan angku labai sekaligus sebagai bilal.
Keberadaan masjid tuo Kayu Jao menjadi bukti bahwa sejarah agama islam di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Solok telah menyebar sejak abad ke-1.
Dari segi arsitektur, masjid ini juga mengalami asimilasi terhadap Budaya Minangkabau, yakni rumah gadang. Atap masjid yang terbuat dari ijuk terdiri dari tiga tingkat. Antara tingkatan terdapat celah yang dibuat untuk pencahayaan.
Arsitektur lokal berupa “rumah gadang” terlihat di bagian mihrab, yang memiliki atap dengan bentuk berbeda, yakni berbentuk gonjong.
Menurut Aguswal Riyanto, salah satu keturunan dari pendiri masjid sekaligus pengelola atap masjid tersebut disangga 27 tiang yang merupakan simbolisasi dari enam suku di sekitar masjid. Masing–masing terdiri atas empat unsur pemerintahan ditambah tiga unsur dari agama, yakni khatib, imam, dan bilal.
Masing-masing tiang berukuran lingkar 25 cm hingga 30 cm,tiang masjid hanya diletakkan di atas batu sandi sebagai pondasi. Tiang-tiang terbuat dari kayu kelas satu, dengan jenis yang belum diketahui.
Simbolisasi juga terdapat di jendela dengan jumlahnya yang ganjil sebanyak 13 buah, yang mengandung makna 13 rukun salat.
Suasana dalam masjid meski agak usang karena material bangunan yang sudah tua, tetapi tetap terasa sejuk, walaupun tanpa pendingin udara. Selain itu, ada taman yang ditanami bunga – bunga indah di sekitar masjid, membuat sedap mata memandang, memotret dan berlama–lama di kawasan masjid.
Salah satu benda yang menjadi ikon di masjid ini adalah beduk atau tabuah dalam bahasa minang,bedug yang terletak di sebelah masjid, diperkirakan usianya juga sama dengan masjid tersebut.
Editor : Eldiki Nanda
Artikel Terkait