PAYAKUMBUH, iNews.id - Seorang sales di Payakumbuh langsung gemetaran saat didatangi tim intel Kodim 03/06 Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (28/11/2022) malam. Pria berinisial AS itu rupanya mengaku sebagai tentara hingga anggota Badan Intelijen Negara (BIN) di rumah seorang dokter.
Pelaku ditangkap sebuah rumah daerah Lampasi Tiga Nagari, Kota Payakumbuh. Kedatangan tim intel Kodim ini setelah mendapat laporan adanya warga umum yang mengaku sebagai anggota TNI. Bahkan pria itu mengaku sebagai anggota BIN.
Kedatangan petugas sontak saja membuat kaget hingga tersangka AS gemetar. Saat digerebek, AS yang merupakan warga Pekanbaru, Riau itu tengah mempromosikan barang dagangannya kepada pemiliki rumah yang juga seorang dokter.
Tanpa butuh waktu lama, tersangka langsung digiring petugas ke Markas Koramil Payakumbuh untuk diinterogasi. Dari perawakannya, AS cukup meyakinkan sebagai seorang anggota TNI. Badannya tinggi besar dan berambut cepak yang mirip anggota TNI.
Saat diinterogasi petugas, AS mengelak jika dirinya mengaku sebagai seorang TNI dan juga anggota BIN. Namun, setelah petugas menemukan barang-barang yang identik dengan anggota TNI di tasnya, AS mengaku.
Di mobil tersangka, petugas menemukan tas loreng, training TNI bertuliskan Kodam Bukit Barisan, ikat pinggang TNI dan atribut lainnya serta beberapa ID Card.
Modus operandinya, tersangka menawarkan kerja sama untuk pengadaan barang. Untuk meyakinkan korban, tersangka mengaku sebagai aparat.
"Kami di situ juga temukan seragam TNI berupa traning Kodam Bukit Barisan," ucap Dan Unit Intel Kodim 0306/50 Kota, Letda Ifnursil, Senin (29/11/2022).
Setelah dilakukan interogasi dan mengamankan barang bukti tersangka langsung diserahkan ke Mapolres Payakumbuh untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita menginterogasi untuk kelanjutan kasusnya. Kita akan tindak lanjuti," ucap Wakapolres Payakumbuh, Kompol Rusirwan.
Untuk tersangka petugas masih melakukan pendalaman dan meminta keterangan saksi-saksi dan korban. Selain anggota TNI dan BIN, AS juga mengaku sebagai wartawan ke korban.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait