PADANG, iNews.id – Membaca buku di perpustakaan dilengkapi AC atau di taman bacaan sudah menjadi hal yang biasa. Namun, bagaimana jika membaca di sebuah perpustakaan yang berada di sel tahanan?
Di sel tahanan Polres Solok Kota, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), ada perpustakaan mini yang sengaja dibuat khusus bagi para tahanan. Membaca buku menjadi aktivitas harian para tahanan. Bahkan, perpustakaan mini ini menjadi oase bagi mereka.
Para tahanan bebas memilih buku kesukaan yang terpajang di rak buku di depan sel. Koleksi buku bermacam-macam, mulai dari buku agama, psikologi, hingga buku humor. Di ruangan khusus inilah mereka bersantai sejenak. Saat membaca, mereka bisa menghilangkan kejenuhan selama di tahanan. Tak hanya membaca, di ruang kecil ini, tahanan yang tidak bisa membaca dan menulis berkesempatan belajar. Yang mengajar petugas Polres Solo Kota atau sesama tahanan.
Perpustakaan mini membuat para tahanan mengaku senang dan mendapat suasana baru selama ditahan di Mapolres Solok Kota. Salah seorang tahanan kasus kriminal, AR, mengatakan, dia sangat menyukai buku-buku agama karena membuatnya belajar bersabar.
“Di buku ini, saya dapat banyak ilmu pengetahuan. Membaca buku ini, saya diajarkan untuk bersabar, tidak mudah emosi. Di penjara ini kan kami sering gelisah, pikiran ke mana-mana, tapi kalau sudah baca buku ini, rasanya hati tenang,” kata AR yang sedang membaca buku berjudul Sabar, Syukur dan Ikhlas, Jumat, 30 Desember 2017.
Tahanan lain juga tampak menyenangi buku-buku agama. Bagi mereka, buku-buku itu membuat mereka semakin menyadari kesalahan dan ingin memperbaiki diri. “Saya senang membaca dan biasanya fokus dulu ke satu buku agama sampai selesai,” ujar seorang tahanan kasus kriminal.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolres) Solok Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dony Setiawan mengatakan, perpustakaan mini itu salah satu program yang diterapkan di Polres Solok Kota untuk membina tahanan dan agar mereka tidak bosan. Koleksi buku-buku di perpustakaan mini diperoleh dari sumbangan warga sekitar, Pemkot Solok, Yayasan Gemar Membaca Indonesia, dan para wartawan. Hingga kini, koleksi buku sudah mencapai 150 jenis buku dan selalu berganti koleksi setiap minggu.
“Tahanan kan banyak waktunya terbuang. Jadi daripada pikiran ke mana-mana, melamun, kami isi dengan hal-hal positif, salah satunya membaca buku. Mereka pun senang dan merasakan manfaatnya. Bahkan mereka juga minta waktu untuk membaca. Makanya setiap hari kami tetapkan mereka membaca buku. Jadi sudah rutin setiap hari 1 sampai 1,5 jam,” katanya.
Selain bisa menikmati perpustakaan mini, para tahanan di Polres Solok Kota juga disuguhi pemutaran film-film terbaru seperti bioskop mini di dalam sel. Fasilitas ini pun bertujuan agar para tahanan tidak jenuh dan bisa berpikiran positif sehingga dapat memperbaiki diri. “Tiap malam Minggu kami putarkan mereka (tahanan) film terbaru. Lalu setiap Rabu pagi dan malam Jumat, kami juga mengadakan pengajian dan ceramah,” ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait