Suasana pasca gempa di Sigapokna, Kepulauan Mentawai, Sumbar (Rus Akbar/MNC Portal)

PADANG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat total ada 14 kali gempa bumi mengguncang Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). Belasan guncangan gempa ini terjadi sejak kemarin Senin (29/8/2022).

"Gempa utama berkekuatan Magnitudo (M) 6,4 diawali tiga kali gempa pembuka dan 10 kali gempa susulan. Sejak kemarin hingga pagi ini total telah terjadi 14 kali aktivitas gempa di Siberut Sumbar," kata Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Selasa (30/8/2022).

Dia menambahkan, jika rincian terjadi tiga foreshocks (pembuka), mainshock M6,4 (gempa utama) dan 10 aftershocks (susulan).

Daryono melanjutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)" kata dia.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar).

Kemudian di daerah Tuapejat dan Painan dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Total 14 kali gempa mengguncang Mentawai sejak kemarin. (Foto BMKG).

Lalu, daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok dan Solok Selatan dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Gempabumi ini menimbulkan kerusakan ringan di wilayah Siberut Utara dan Siberut Barat. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Daryono pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” kata dia.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network