PADANG, iNews.id - Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang menggelar edukasi masyarakat seputar vaksinasi Covid-19. Kegiatan ini berlangsung di mal.
Edukasi ini menghadirkan empat orang dokter dari Fakultas Kedokteran (FK) Unand, yakni dr Raveinal, dr Fenty Anggrainy, dr Afdal, dan dr Martga Bella Rahimi.
Dokter Reveinal yang juga Ketua Komisi Daerah KIPI Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan, tidak ada alasan bagi warga menolak vaksin Covid-19.
"Karena dengan vaksinasi akan membuat seseorang lebih terlindungi dibanding yang tidak," kata dr Reveinal di Kota Padang, Sumbar, Minggu (4/7/2021).
Sejumlah pertanyaan pun bermunculan dari peserta yang hadir mulai dari perlunya istirahat pascavaksin hingga kemungkinan terserang penyakit mirip gejala Covid-19.
Dokter Afdal menjawab, pemantauan pascavaksin hanya 15-30 menit. Hal ini terkait ada alergi atau tidak yang bisa menyebabkan syok anafilaksis.
"Jika tidak ada, bisa langsung beraktivitas seperti biasa," katanya.
Sementara kemungkinan terpapar Covid-19 usai divaksin, dr Fenty Anggrainy menyebut, bisa saja terjadi. Karena itu warga tetap harus terapkan protokol kesehatan.
"Bukan berarti setelah divaksin kemudian menjadi abai," ujar dr Fenty.
Dosen muda sekaligus penggagas kegiatan, dr Martga Bella Rahimi, mengatakan acara ini merupakan pengabdian dari Bagian Anatomi FK Unand kepada masyarakat.
"Edukasi ini kami lakukan untuk mempercepat program vaksinasi yang menjadi program pemerintah," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait