JAKARTA, iNews.id - Tradisi lebaran di Minangkabau ini harus kamu ketahui. Mulai dari tradisi pulang basamo atau mudik hingga manambang.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (23/4/2023), Manambang merupakan salah tradisi mengumpulkan tunjangan hari raya (THR). Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak hingga remaja usia 12 tahun.
Selain manambang, ada beberapa tradisi lebaran di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang perlu kamu ketahui.
Tradisi lebaran di Minangkabau
1. Pulang Basamo
Pulang basamo menjadi salah satu tradisi lebaran di Minangkabau. Istilah ini artinya sama seperti mudik.
Pulang Basamo biasanya dilakukan oleh ikatan keluarga Minang yang tinggal di daerah rantau di luar Sumbar.
Para perantau diketahui saling membantu agar bisa pulang bersama. Sesampainya di kampung halaman, biasanya masyarakat desa akan menyambut kedatangan para perantau ini.
Ada juga warga yang menyambut kepulangan para perantau dengan menggelar panggung hiburan. Ini dilakukan untuk menunjukkan eratnya persaudaran masyarakat Minangkabau.
2. Malamang
Malamang berarti membuat lamang. Lamang merupakan makanan berbahan dasar beras ketan putih yang direndam dengan santan dan dimasak dalam sebuah ruas bambu.
Untuk masyarakat Minangkabau, Lamang biasa dimakan bersama dengan tapai ketan hitam, yaitu bubur ketan hitam yang dimasak dengan tape singkong.
Namun, ketika musim durian, lamang juga laris dicari untuk teman makan durian.
Sayangnya, tradisi malamang ini sudah jarang terlihat dilakukan di rumah-rumah warga. Saat ini warga lebih memilih membeli lamang ketimbang membuatnya.
Selain lebih mudah, membeli lamang jadi juga menghemat waktu serta menghindari kesulitan mencari bahan-bahannya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait