SOLOK, iNews.id - Video pria menodongkan benda mirip senjata api jenis pistol hingga memukul lawan bicaranya viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Solok, Sumatra Barat.
Informasi diperoleh iNews, pria tersebut diduga petinggi partai politik sekaligus calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Solok daerah pemilihan (dapil) 2 Ismael Koto. Sementara lawan bicara diduga tim suksesnya berjumlah tiga orang.
Mereka tampak terlibat pertengkaran karena persoalan uang di rumah pria tersebut di daerah 11 Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Dalam adu mulut, sang caleg terlihat emosi saat menagih uang. Uang yang dibahas ini diduga merupakan dana kampanye yang dipakai tim sukses untuk perolehan suara namun tidak mencapai target.
Seorang tim sukses bernama Yulmar Yulianto berjanji akan mengganti uang tersebut setelah sawahnya panen, namun sang caleg memintanya untuk menandatangani surat yang berujung penodongan pistol dan pemukulan.
Atas kejadian ini, korban Yulmar Yulianto melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Solok Kota dalam perkara dugaan penganiayaan. Saat ini, kedua belah pihak sudah menjalani proses pemeriksaan di Mapolres Solok Kota dan terlapor masih dinyatakan berstatus sebagai saksi.
Sementara Ismael Koto tampak memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut.
"Terkait video yang booming, perlu saya sampaikan kronologi. Saya meminjamkan modal kerja kepada bapak penyadap getah karet. Saya bilang, saya sebagai pembina UMKM tentu bangga dengan semangat yang ada dalam dirinya untuk berbisnis," ujar Ismael Koto.
"Saya tanya butuh dana berapa. Dia bilang Rp5 juta. lalu saya edukasi, sebenarnya sebagai UMKM tidak perlu ada modal besar, bahkan bisa tanpa modal asal jujur dan komitmen," ucapnya lagi.
"Dia bilang buat hitam di atas putih tidak apa-apa, kalau perlu dia beri BPKB motor dan surat tanah. Lalu saya tranfer uang itu. Katanya pinjam Senin janji dikembalikan Jumat," ujarnya.
Sementara Kapolsek Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan mengatakan, yang bersangkutan sebagai korban sudah melapor ke polisi.
"Kami sudah terima laporan dan tindak lanjuti dengan datang ke lokasi dan meminta keterangan tiga saksi yang mengetahui kejadian penganiayaan. Kami juga sudah mengirim undangan klarifikasi kepada terlapor sebagai saksi. Kami lakukan sesuai prosedur mengungat terlapor seorang calon legislatif," katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait