Ilustrasi Cuaca BMKG (Sindonews)

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diminta lebih waspada dan hati-hati dengan cuaca ekstres. Mengungat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di beberapa daerah selama sepekan ke depan.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto melalui pesan singkatnya, Selasa (16/2/2021).

BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia (96 persen dari 342 Zona Musim) saat ini telah memasuki  musim hujan. Hal ini juga telah diprediksi sejak Oktober 2020, lalu. BMKG memprediksi sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki puncak musim hujan.

Adapun, daerah yang diprediksi sudah memasuki puncak musim penghujan yakni, Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.

"Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan," kata Guswanto.

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

"Hal ini disebabkan oleh monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia,"katanya.

Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di wilayah utara Indonesia dan di Australia bagian utara dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

"Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir atau banjir bandang, selama 2 hari ke depan (16-17 Februari 2021) potensi dampak dengan status siaga adalah Propinsi Jawa Tengah," kata Guswanto.

Sementara itu, potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) untuk periode tanggal 15-21 Februari 2021 diprediksi terjadi di sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat.

Kemudian, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Laut Jawa.

Selanjutnya, Selat Makassar, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Sawu, sebagian Laut Banda Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Teluk Cendrawasih, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Jawa Tengah, Samudra Pasifik utara Papua, dan Laut Arafuru.

Untuk Prakiraan tinggi gelombang sepekan kedepan (15 - 21 Februari 2021), gelombang dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter (kategori tinggi), berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network