JAKARTA, iNews.id - Dalam sepekan terakhir, serangkaian kecelakaan tragis merenggut puluhan nyawa di tiga lokasi berbeda, yakni Padang Panjang, Sumatera Barat dan Purworejo, Jawa Tengah serta Bandung, Jawa Barat. Insiden maut ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi sorotan tajam terhadap kondisi keselamatan transportasi darat di Tanah Air.
Bus ALS Terguling di Padang Panjang
Pada Selasa, 6 Mei 2025, bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan rute Medan-Bekasi kecelakaan tragis di dekat Terminal Bukit Surungan, Padang Panjang.
Diduga kuat, kecelakaan ini disebabkan oleh masalah pengereman yang mengakibatkan bus hilang kendali, menabrak warga dan akhirnya terguling.
Tercatat 12 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Proses evakuasi korban yang terjepit di badan bus berlangsung dramatis.
Polisi bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah turun tangan untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab pasti kecelakaan ini.
Selain itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan memanggil pemilik Bus ALS terkait izin operasional bus tersebut.
Kecelakaan Beruntun, Siswa SMAN 5 Bandung Tewas
Pada hari yang sama, Selasa (6/5/2025) pukul 15.15 WIB, kecelakaan tragis terjadi di persimpangan Jalan RE Martadinata-Jalan Anggrek, Kota Bandung.
Insiden ini berawal saat mobil Nissan dengan nomor pelat D 1491 AJQ, yang dikemudikan oleh HS, hendak berhenti di lampu merah. Pengemudi diduga kehilangan konsentrasi, sehingga menabrak sepeda motor Yamaha D 6958 AEN yang dikendarai Sulthan Abyan Fattan (17), seorang siswa SMAN 5 Bandung.
Saat itu, korban sedang berboncengan dengan MJ. Benturan tersebut menyebabkan motor korban terdorong ke depan dan menyerempet mobil Toyota Alphard D 1420 PZ.
Selanjutnya, Toyota Alphard menabrak mobil Honda HRV L 1830 SR, yang kemudian menyenggol sepeda motor listrik D 2223 AEG yang dikendarai S dan berboncengan dengan RS.
Akhirnya, kendaraan terakhir menghantam mobil pikap Daihatsu Granmax D 8626 YS yang berada di depannya.
Akibat kecelakaan ini, Sulthan Abyan Fattan meninggal dunia di lokasi kejadian. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti insiden tersebut.
Truk Tabrak Angkot Rombongan Guru di Purworejo
Berselang sehari kemudian, pada Rabu (7/5/2025), kabar duka kembali datang dari Purworejo, Jawa Tengah. Truk tronton pengangkut pasir menabrak angkot yang membawa rombongan guru SD Islam Tahfidz Quran Asy Syafi'iyah asal Magelang yang hendak bertakziah.
Kecelakaan yang terjadi di jalan menurun wilayah Kalijambe, Kecamatan Bener ini, diduga akibat rem truk blong. Tragedi ini merenggut nyawa 12 orang, 10 guru, sopir angkot dan truk.
Selain itu, beberapa penumpang lainnya mengalami luka-luka. Kondisi angkot yang ringsek parah menggambarkan betapa dahsyatnya benturan tersebut. Terbaru, pada Jumat (9/5/2025), sopir truk yang sempat dirawat di rumah sakit juga dinyatakan tewas.
Rentetan kecelakaan maut ini sontak menuai perhatian serius dari berbagai pihak. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem transportasi dinilai menjadi agenda mendesak. Menteri Perhubungan juga telah menyatakan bahwa truk yang terlibat kecelakaan di Purworejo tidak terdaftar dalam sistem perizinan Kemenhub.
Selain itu, DPR menyatakan situasi transportasi darat sebagai darurat dan mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan konkret untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya, terutama di jalur-jalur rawan.
Tragedi di Padang Panjang dan Purworejo menjadi pengingat pahit akan pentingnya penegakan aturan keselamatan transportasi, pemeriksaan rutin kendaraan serta kehati-hatian pengemudi.
Diharapkan, kejadian ini menjadi momentum bagi perbaikan sistem transportasi di Indonesia agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait