BKSDA Selamatkan Harimau dari Perkebunan Kelapa Sawit Pasaman Barat
PASAMAN BARAT, iNews.id - Tim BKSDA Sumatera Barat (Sumbar) akhirnya menyelamatkan seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Harimau itu diselamatkan di area perkebunan kelapa sawit PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS), Senin (19/07/2021).
Penyelamatan Harimau bernama Kanti Marama ini dilakukan setelah BKSDA melakukan penanganan konflik selama lima hari.
"Satwa langka dan dilindungi tersebut masuk ke salah satu boxtrap yang dipasang BKSDA," kata Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Sumbar, Ardi Andono, Selasa (20/7/2021).
Ardi menambahkan, sesuai SOP, BKSDA akan mengevakuasi satwa dari lokasi menuju ke Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi untuk dilakukan observasi.
Sebelumnya, seekor Harimau Sumatera muncul di area perkebunan kelapa sawit milik PT. Pasaman Marama Sejahtera (PMS) di Sungai Aur kabupaten Pasaman Barat, Rabu (14/07/2021).
Video kemunculan satwa itu sempat terekam gawai dari pekerja di lokasi dan beredar di media sosial. Satwa terlihat mengikuti kendaraan yang digunakan pekerja dari arah belakang dan kemudian tidak lama menghilang dalam semak-semak kebun kelapa sawit.
“BKSDA Sumatera Barat yang mendapatkan laporan tersebut, menurunkan tim untuk melakukan penanganan. Tim BKSDA bersama manajemen perusahaan dan dibackup personil satuan Brimob melaksanakan identifikasi lapangan di lokasi kemunculan satwa,” ungkap Ardi.
Sementara itu, pimpinan perusahaan PT. PMS, Frenzy Marwan mengatakan, dalam sebulan ini satwa harimau sudah terlihat beberapa kali di dalam area perkebunan, hal ini cukup mengkhawatirkan para pekerjanya.
Sebanyak tiga unit camera trap (kamera jebak) dipasang untuk memantau pergerakan satwa dan mendapatkan gambaran visual satwa itu. Hasilnya, salahsatu camera trap berhasil mendapatkan gambaran visual satwa itu ketika sedang melintas
BKSDA memutuskan untuk mengevakuasi satwa dengan menggunakan dua unit kandang jebak mengingat pengusiran dan penggiringan ke dalam hutan tidak mungkin dapat dilakukan. Kepada pihak manajemen, tim BKSDA meminta agar pekerja tidak beraktivitas dulu di sekitar lokasi kemunculan satwa.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto