get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis! Gadis di Pekanbaru Dianiaya Pacar hingga Tewas akibat Pendarahan Otak

Cerita Asal-Usul Danau Maninjau, Sumpah Sepasang Kekasih Siti Rasani dengan Giran

Jumat, 15 September 2023 - 08:16:00 WIB
Cerita Asal-Usul Danau Maninjau, Sumpah Sepasang Kekasih Siti Rasani dengan Giran
Cerita asal-usul Danau Maninjau, Sumatera Barat (Sumbar). (Foto: sumbarprov.go.id).

JAKARTA, iNews.id - Cerita asal-usul Danau Maninjau, kisah dari tanah Sumatera Barat (Sumbar) yang menarik untuk diketahui. Dikutip dari Kemendikbud, Danau Maninjau terletak di wilayah Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumbar. 

Dulunya berupa kawah gunung berapi, Gunung Tinjau namanya. Gunung tersebut berdampingan dengan dua gunung lainnya, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. 

Legenda ini dipercaya oleh masyarakat Sumbar sebagai asal usul terbentuknya danau Maninjau atau danau vulkanik seluas 99,5 km2 dengan kedalaman mencapai 495 meter. 

Sejumlah sumber menyebutkan, Danau Maninjau merupakan danau terluas kesebelas di Indonesia dan terluas kedua di Sumbar. Danau ini awalnya merupakan gunung berapi yang di puncaknya terdapat kawah luas.

Akibat ulah manusia, gunung tersebut meletus dan terbentuklah danau. Selain itu, nama dari Danau Maninjau diambil dari nama tokoh dalam cerita rakyat yang berhubungan dengan terbentuknya danau ini. Penasaran? Mari simak penjelasan lengkapnya. 

Cerita Asal-Usul Danau Maninjau

Alkisah, daerah di Sumbar ada gunung berapi yang amat tinggi bernama Gunung Tinjau. Puncak dari gunung ini terdapat kawah luas dan di kaki gunung terdapat beberapa perkampungan warga. 

Di salah satu perkampungan kaki Gunung Tinjau tersebut tinggal 10 orang bersaudara yang terdiri dari sembilan lelaki dan seorang perempuan. Penduduk sekitar memanggilnya Bujang Sembilan.

Mereka terdiri dari Kukuban, Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang, Bayang dan lelaki termuda bernama Kaciak. Sementara saudara perempuannya bernama Siti Rasani. 

Orang tua mereka sudah lama meninggal dunia, sehingga Kukuban sebagai anak sulung harus menjadi kepala keluarga di rumah.  Selain itu, mereka juga terhitung masih bersaudara dengan pemimpin di kampung tersebut, yaitu Datuk Limbatang. 

Baik Bujang Sembilan dan Siti Rasani merupakan anak-anak yang giat sehingga Datuk Limbatang, paman mereka kerap mengajari keterampilan bertani dan mempelajari tentang adat setempat.

Hal ini tidak lepas dari janji Datuk Limbatang kepada kakak perempuannya yang juga sebagai amak dari 10 saudara itu. Setiap datang ke tempat Bujang Sembilan, istri serta putra Datuk Limbatang bernama Giran sering ikut mengunjungi bersama. 

Para lelaki biasanya bekerja di ladang, sementara perempuan memasak dan berbenah di rumah. Seiring berjalannya waktu, kemampuan Bujang Sembilan untuk menggarap sawah semakin baik dan membawa hasil melimpah. 

Sementara itu, Siti Rasani juga tumbuh menjadi seorang remaja putri yang cantik dan baik hati karena sering bertemu dengan Giran tumbuhlah rasa suka di antara mereka berdua.

Mereka memberanikan diri untuk berbicara di depan kedua keluarga tentang hubungannya dan disetujui. Hubungan mereka berlangsung baik hingga perayaan panen raya, Kukuban dan Giran berhadapan untuk adu ketangkasan dalam bersilat.

Lalu, Giran menangkis serangan dari Kukuban yang membuat kakinya patah, sehingga dia merasa dipermalukan. Sejak itu, Kukuban menyimpan dendam pada Giran. 

Suatu hari, Datuk Limbatang datang ke rumah Bujang Sembilan untuk menyampaikan niat Giran meminang Siti Rasani. Namun, Kukuban menolak dengan tegas pinangan tersebut karena masih merasa dendam dengan Giran. 

Hal itu membuat Siti Rasani dan Giran sedih dan memutuskan untuk berdiskusi di pinggir sungai mencari solusi  agar mereka bisa menikah. 

Sayangnya, setelah berdiskusi mereka tidak juga bisa menemukan jalan keluar dan pada akhirnya Siti Rasani memutuskan untuk pulang ke rumah. 

Baru akan beranjak dari duduknya, tanaman berduri merobek pakaian yang dia kenakan, pahanya pun terluka. Dengan sigap Giran segera mencari tanaman obat untuk mengobati kaki kekasihnya. 

Tiba-tiba di waktu bersamaan, datang Bujang Sembilan bersama warga dengan penuh amarah karena menuduh mereka melakukan hal yang melampaui batas norma dalam masyarakat.

Kemudian, sidang adat pun dilakukan untuk menentukan nasib keduanya. Namun, Bujang Sembilan terus memojokkan keduanya. 

Pembelaan yang dilakukan oleh Siti Rasani dan Giran tidak didengar dan hukuman diberikan kepada keduanya dengan alasan supaya kampung mereka terhindar dari malapetaka.

Dari tuduhan yang dilontarkan tersebut, Siti Rasani dan Giran  melakukan sumpah. Keduanya akan melompat ke dalam kawah Gunung Tinjau untuk membuktikan kesucian diri mereka. 

Sebelum keduanya melompat ke dalam kawah, mereka berkata dengan lantang. Jika mereka bersalah atas tuduhan yang dilontarkan maka gunung tersebut tidak akan meletus. Namun, apabila mereka berdua tidak bersalah maka gunung tersebut akan meletus.

Selang beberapa saat, Gunung Tinjau tersebut meletus dengan sangat keras. Lahar panas menyembur keluar dari dalam kawah menuju ke perkampungan dan menghancurkan semua yang dilewatinya. 

Berakhirlah kisah tersebut dan terbukti kebenarannya bahwa mereka berdua tidak bersalah.

Bentuk Danau Maninjau menyerupai kuali besar yang berisi air. Di sekelilingnya juga terdapat perbukitan berlereng. Pohon-pohon besar tumbuh subur di lereng tersebut. 

Kawasan itu menjadi penyangga dan daerah tangkapan air (catchment area) Danau Maninjau. Selain itu, daya tarik Danau Maninjau ini terletak pada keindahan panorama alamnya yang bisa dilihat dari kejauhan.

Selain Gunung Maninjau nama-nama tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut diabadikan menjadi nama nagari di sekitar Danau Maninjau. Contohnya, Tanjung Sani, Si Kudun, Bayua, Koto Malintang, Koto Kaciak, Sigalapung, Balok, Kukuban dan Sungai Batang. Demikian cerita asal-usul danau Maninjau, Sumbar. 

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut