get app
inews
Aa Text
Read Next : Akses Jalan di Sumbar Sudah Terbuka, Daerah Terdampak Banjir Kini Bisa Dijangkau

Cerita Rakyat di Padang Sumatera Barat: Siti Nurbaya, Kasih yang Tak Sampai

Rabu, 17 November 2021 - 07:30:00 WIB
Cerita Rakyat di Padang Sumatera Barat: Siti Nurbaya, Kasih yang Tak Sampai
Cerita Rakyat di Padang Sumatera Barat Siti Nurbaya Kasih Tak Sampai. (Foto: ist)

PADANG, iNews.id - Cerita Rakyat di Padang, Sumatera Barat mengulik kisah Siti Nurbaya dengan kekasihnya Syamsul Bahri yang tak sampai akibat terhalang keadaan dan jarak. 

Ada banyak legenda dari Ranah Minang yang sudah terkenal bahkan hingga mancanegara. Sebut saja Malin Kundang yang dijadikan ikon dari kedurhakaan anak pada orang tua.  

Malin Kundang yang sudah terkenal hingga negara tetangga dan masih banyak cerita rakyat menarik dari Minang Kabau. 

Salah satu cerita unik dan menarik dari Ranah Minang adalah Legenda Siti Nurbaya. 

Legenda yang namanya dijadikan salah satu nama jembatan yang ada di Padang. Siti Nurbaya identik dengan cerita perjodohan yang berakhir dengan kasih tak sampai dengan epilog menyedihkan. 

Namun di balik kisah sedih ini, ada banyak nilai-nilai berharga yang bisa diambil, bagaimana perjuangan Siti Nurbaya memperjuangkan hak-hak perempuan dari sudut pandangnya, bagaimana ia berusaha untuk melawan nilai patriarki dan pendidikan bagi kaum perempuan di zaman dahulu sangat bisa dicontoh. 

Kisah Siti Nurbaya diabadikan dalam tulisan karya Marah Rusli. Kisah ini dibukukan hingga dapat dibaca oleh lintas generasi. Kisah yang berawal dari Siti Nurbaya, Syamsul Bahri dan Datuak Maringgih. 

Siti Nurbaya merupakan anak seorang bangsawan kaya raya yaitu Sultan Mahmud Syah-Baginda Sulaiman. Siti Nurbaya dikenal cerdas serta memiliki prinsip hidup yang kuat. 

Pemikiran yang berbeda dari para sepupunya tentang pernikahan dan berbagai adat yang kental akan patriarki membuat daya tarik tersendiri dari Siti Nurbaya. 

Pesona ini juga membuat Datuk Maringgih seorang pria tua kaya raya yang memiliki banyak istri terpesona dan ingin menjadikan siti nurbaya sebagai istri mudanya. 

Namun, nasib baik memihak Siti Nurbaya. Dia telah memiliki tambatan hati, yaitu Syamsul Bahri yang merupakan tetangganya sendiri. Mereka berdua saling jatuh cinta dan memadu kasih. 

Kisah mereka berjalan lancar, hingga kabar bahwa Syamsul bahri diterima untuk melanjutkan pedidikan dokter di Batavia (Jakarta) membuat kedua insan yang sedang dimabuk cinta tersebut harus menjalani hubungan jarak jauh. 

Tangis tak terelakan oleh Siti Nurbaya ketika melepas Syamsul Bahri di Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat.  

Datuk Maringgih yang sejak pertemuan pertama sudah tertarik dan berambisi menjadikan Siti Nurbaya sebagai istri mudanya melakukan banyak cara, mulai dari memintanya secara baik-baik hingga cara licik. 

Dengan dorongan rasa iri dengki pada bisnis Sulaiman, ayah dari Siti Nurbaya, Datuk Maringgih melakukan trik bisnis yang membuat Sulaiman jatuh bangkrut. 

Datuk Maringgih kemudian menawarkan pinjaman kepada ayah Siti Nurbaya dengan pinjaman berbunga. Sulaiman yang terdesak keadaan pun akhirnya menyetujui syarat itu. 

Namun Datuk Maringgih punya siasat licik. Saatnya tiba jadwal penagihan utang, Sulaiman tidak dapat melunasi uang-uang yang ia pinjam hingga akhirnya Siti Nurbaya menawarkan diri sebagai istri Datuk Maringgih dengan syarat bahwa utang ayahnya harus sudah dianggap lunas. Datuak Maringgih menyetujuinya. 

Inilah permulaan kesengsaraan Siti Nurbaya dimulai. Datuk Maringgih yang memiliki banyak sitri dan berwatak kasar. 

Tidak tahan dengan hal tersebut, Siti Nurbaya sempat melarikan diri ke Batavia menemui Syamsul Bahri. Nahas, Sit Nurbaya tidak dapat berlama-lama di Batavia karena mendapat kabar ayahnya meninggal. 

Dia akhirnya pulang ke Padang. Melihat Siti Nurbaya yang kabur, Datuk Maringgih membenci istri mudanya tersebut sehingga munculah ide untuk memusnahkan Siti Nurbaya. 

Dia menyuruh anak buahnya untuk menawarkan lemang yang telah diberi racun kepada Siti Nurbaya yang hingga meninggal. 

Mendengar kabar sang kekasih hati meninggal, Syamsul Bahri berniat untuk balas dendam. Selang 10 tahun kemudian, Syamsul Bahri menyamar menjadi tentara Belanda. 

Saat ekspedisi, Datuk  Meringgih memimpin suatu revolusi melawan pemerintah Hindia Belanda sebagai protes atas kenaikan pajak. 

Letnan Mas nama samaran dari Syamsul Bahri ikut dalam perang tersebut sebagai bawahan pemerintah Belanda akhirnya menemukan Datuk Maringgih dan terjadilah pertengkaran dan perlawanan hebat dari keduanya hingga akhirnya Datuk Maringgih tewas dalam pertemuran jarak dekat tersebut dan Syamsul Bahri terluka Parah. 

Diakhir cerita, dia menemui ayahnya untuk meminta maaf yang akhirnya ia meninggal menyusul Datuak Maringgih serta Siti Nurbaya. 

Cerita Rakyat Siti Nurbaya Kisah ini memang meninggalkan pesan moral serta kesedihan yang abadi. Kisah kasih yang terhalang jarak, balas dendam dan budaya membuat kisah ini menjadin kisah fenomenal hingga zaman yang sudah modern saat ini. 

Namun satu hal yang pasti, Siti Nurbaya cukup menjadi kisah legenda masa lalu yang hidup di masa lalu dan tidak diinginkan hidup di zaman sekarang. Cerita Rakyat di Padang Sumatera Barat ini bisa dijadikan inspirasi dan dikenang ketika berkunjung ke Kota Padang. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut