Fenomena Equinox Masih Berlangsung di Kota Padang dan Sekitarnya
PADANG, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mingangkabau menyatakan, fenomena equinox masih dirasakan di beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut BMKG, angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Sumbar beberapa waktu belakangan merupakan bagian dari fenomena equinox.
"Fenomena equinox masih terjadi hingga awal April 2018. Hal ini ditandai terik di siang hari dan hujan saat sore dan malam hari," kata Adi Nugraha, Staf Analisis dan Informasi Cuaca BMKG Minangkabau, di Padang, sebagaimana dilansir dari Antara, Sabtu (31/3/2018).
Saat ini, angin berkekuatan sedang dengan kecepatan 30 hingga 35 kilometer per jam melanda sejumlah kawasan di Sumbar. Di antaranya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Kuranji, dan Kecamatan Nanggalo. Selain itu pada sore dan malam hari akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi di kawasan yang terdampak fenomena ini.
"Kondisi angin ini belum mengganggu penerbangan di bandara. Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada apabila akan beraktivitas di luar rumah," ujar dia.
Sebelumnya Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Samiadji mengatakan, fenomena equinox adalah salah satu fenomena astronomi saat matahari melintasi garis khatulistiwa. Peristiwa ini secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada Maret dan September.
Fenomena tersebut, tambah dia, mempengaruhi penguapan sehingga mengakibatkan hujan dengan intensitas yang cukup ekstrem. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat agar mewaspadai bencana yang berpotensi terjadi seperti banjir dan longsor.
Pihaknya juga telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah Kepulauan Mentawai di Siberut, Padang Pariaman di Kayu Tanam, Sicincin, Pauh Kambar, dan Lubuk Alung.
Selain itu, fenomena serupa juga bisa terjadi di Kota Padang di Koto Tangah, Padang Utara, Padang Barat, Padang Selatan, kemudian Pesisir Selatan di Tarusan, Painan, Batang Kapas, dan Air Haji. "Serta dapat meluas ke wilayah Padang Panjang, dan sekitarnya," ujar dia.
Editor: Himas Puspito Putra