Haru, Ridwan Kamil Kirim Doa untuk Ibu yang Anaknya Hanyut di Sungai: Semoga Ikhsan Ditemukan
JAKARTA, iNews.id - Ridwan Kamil memberikan dukungan kepada seorang ibu di Sumatra Barat yang anaknya hanyut di sungai. Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu diketahui belum lama ini menghadapi kondisi serupa karena putranya Emmeril Kahn Mumtadz hanyut di Sungai Aare, Swiss.
Dukungan yang diberikan Ridwan Kamil disampaikan dalam posting di akun resmi Instagramnya, Senin (20/6/2022). Dia berdoa agar Tuhan mengabulkan doa ibu tersebut. Ridwan Kamil tahu persis bagaimana kesedihan yang dialami ibu tersebut karena anaknya yang hanyut belum juga ditemukan.
"Yth Ibu Asni di Lubuk Tongga, Sumatera Barat. Doa dari kami sekeluarga di Bandung, semoga Allah SWT mengabulkan segala doa ibu," tulis Ridwan Kamil.
Sama seperti harapan ibu tersebut, Ridwan Kamil juga berharap agar jenazah sang anak bernama Ikhsan Maulana bisa segera ditemukan dalam kondisi apa pun.
"Semoga ananda Ikhsan segera ditemukan dan bisa bertemu lagi dalam kondisi apa pun yang terbaik yang Allah tetapkan," katanya.
Terakhir, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil juga berharap ibu Ikhsan kuat lahir dan batin menghadapi duka yang dialami saat ini.
"Semoga Ibu selalu dikuatkan lahir batin. Hatur Nuhun," tulisnya.
Ibu bernama Asni tersebut menunggu kabar pencarian putra bungsunya Ikhsan Maulana. Remaja berusia 16 tahun tersebut hanyut di Lubuk Tongga, Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu 11 Juni 2022.
Selain Ikhsan Maulana, ada dua korban lain yang tenggelam di Lubuk Tongga yakni, Sintia Vita Loka (16) dan Ulfa (16). Ketiga korban tercatat sebagai siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 dan hanyut saat mandi di Lubuk Tongga.
Kedua korban tersebut telah ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi meninggal dunia pada pencarian hari kedua, Minggu 12 Juni 2022. Sementara Ikhsan tidak kunjung ditemukan.
Tim SAR Gabungan telah menghentikan pencarian Ikhsan Maulana sejak Jumat, 17 Juni pukul 17.00 WIB lalu, karena pencarian selama tujuh hari tidak membuahkan hasil.
Editor: Maria Christina