Hendak Berwudhu, Gondrong Tewas Terpeleset ke Jurang Ngarai Sianok Bukittinggi
BUKITTINGGI, iNews.id – Seorang warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, ditemukan tewas terpeleset ke dasar jurang Ngarai Sianok, Rabu sore (16/12/2020). Korban yang dipanggil Gondrong (38), itu terpeleset ke jurang saat berlari di jalan setapak pinggir ngarai menuju musala untuk berwudhu.
Saksi mata yang melihat korban Aji Soko alias Gondrong berlari, sempat meneriaki agar korban tidak lewat belakang. Namun, korban telah lebih dulu terpeleset dan jatuh ke jurang Ngarai Sianok, Rabu sore (16/12/2020).

Saksi mata, Beti menuturkan, kejadian berawal saat orang masih salat berjemaah di Musala Al-Hidayah Muslimin. Ketika menonton televisi di warungnya, dia melihat ada orang berlari ke belakang musala. Gondrong lewat dari jalan setapak di belakang musala.
Beti menduga korban hendak buru-buru mau berwudhu atau hendak ke toilet. Sebab, letak toilet dan tempat wudhu di belakang musala tersebut persis berada di pinggir jurang Ngarai Sianok.
“Tampak di sudut mata ini ada orang lewat, biasanya orang lewat di sini lurus, tapi ini kok agak serong. Baru saya noleh, waktu dilihat itu, dia pas di bibir ngarai ini,” ujarnya.
“Mulut saya baru mau ngomong awas, tapi dia sudah jatuh, bunyi tiga kali. Terakhir keras bunyinya. Nama korban yang jatuh itu si Gondrong,” kata Beti.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi, pemadam kebakaran (damkar), dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi dibantu warga sekitar berupaya mengevakuasi korban dengan turun ke dasar jurang.
Korban ditemukan di kedalaman sekitar 120 meter dalam kondisi sudah tak bernyawa. Korban diduga terbentur pohon dan terempas hingga tewas di dasar jurang.
“Jalan dari atas ini ke tempat jatuh sekitar 200 meter. Di ngarai itu ada seperti lorong tempat pembuangan air. Korban pas di bawah itu dan ditemukan sudah tidak bernyawa lagi,” kata warga Ateh Ngarai, Yoga.
Proses evakuasi berlangsung cukup dramatis. Petugas terpaksa turun ke dasar jurang, lalu membawa jenazah korban melalui jalan setapak yang terjal di bawah guyuran hujan gerimis.
“Setelah dipastikan, ternyata korban sudah tidak bernapas lagi. Maka, diputuskan untuk segera mengevakuasi melalui jalan setapak yang bisa kami lewati meski cukup terjal,” kata Kepala Markas PMI Bukittinggi Ahmad Jais.
Setelah dua jam evakuasi, petugas berhasil membawa jenazah korban ke atas jurang. Jenazah korban dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk divisum.
Pihak kepolisian dari Babinkhamtibmas Kayu Kubu juga telah memastikan korban tewas akibat kecelakaan.
Editor: Maria Christina