Kesal Ditinggal saat Cari Uang untuk Modal Nikah, Pria Ini Tusuk Dada Pacar dengan Sajam

BUKITINNGI, iNews.id - Seorang pria di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) bernisial R (26), nekat menusuk dada pacarnya dengan senjata tajam (sajam). Aksi itu dipicu kekesalan pelaku ditinggal korban saat dia mencari uang untuk modal nikah.

Kapolsek Kamang AKP Syaiful mengatakan, penusukan itu terjadi di rumah korban berinisial M (38) yang merupakan calon istri pelaku di Jorong Joho, Nagari Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek Agam, terjadi pada Selasa (17/01) sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca Juga

Hadiri Hajatan, Ketua KONI Banyuasin Jadi Korban Penusukan

Dari pengakuan korban dan laporan yang diterima, peritiwa penuskan itu berawal antara korban dan pelaku terlibat cekcok.

"Korban sebelumnya diajak pelaku ke Kota Payakumbuh dengan bus, selanjutnya korban ditinggal dengan alasan pelaku ingin mencari uang untuk modal mereka menikah. Namun karena hingga sore pelaku tidak muncul, korban memutuskan untuk pulang sendirian ke rumahnya di Kamang, Agam," jelasnya, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Polresta Denpasar Selidiki Penusukan Polisi di Bali, Belum Ada yang Diamankan

Mengetahui korban pulang, sambungnya, pelaku pun marah dan mencari korban ke rumahnya hingga terjadi keributan. Saat itulah pelaku menusuk korban dengan pisau di bagian dada.

"Korban langsung jatuh dan berteriak minta tolong, sementara pelaku pergi begitu saja, warga dan keluarga korban langsung membawa korban ke rumah sakit," ungkapnya.

Baca Juga

Kronologi Penangkapan Pelaku Penusukan Purnawirawan Kolonel TNI AD di Cimahi

Polisi yang mendapat laporan adanya kejadian itu, langsung bergerak hingga berhasil menangkap pelaku di rumahnya di daerah Canduang, Agam dini hari.

"Pelaku inisial R (26) ditangkap dini hari tadi tanpa perlawanan setelah polisi menerima laporan pengaduan korban bersama masyarakat kurang dari 24 jam sebelumnya," ungkapnya

Baca Juga

6 Fakta Kasus Penusukan Purnawirawan TNI Sugeng Waras di Cimahi

Sementara itu, Ps. Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Fetrizal menambahkan, saat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku sudah mendekam di sel tahahan sementara di Mapolsek Kamang.

"Pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 KUH Pidana ancaman lima tahun penjara," tegasnya.