Kisah Al Kyndi, Bocah Lumpuh dari Bukittinggi yang Idolakan Messi
BUKITTINGGI, iNews.id - Nasib pilu dialami Al Kyndi. Bocah asal Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) itu mengalami kelumpuhan setelah jatuh dari tangga.
Bocah berusia 12 tahun yang mengidolakan pesepakola asal Argentina Lionel Messi itu tak bisa berjalan karena kakinya mengecil. Dia bahkan mengalami penurunan berat badan drastis.
Meski begitu, Al Kyndi yang duduk di bangku kelas enam SD dan dikenal cerdas. Sehari-harinya, Al Kyndi pergi sekolah digendong oleh adik perempuannya yang masih satu sekolah dengannya
Wali Kota Bukittinggi, yang mengetahui hal itu menemui langsung Al Kyndi di rumahnya. Dia memberikan bantuan ekonomi dan biaya pengobatan ke Al Kyndi. Tak hanya itu, Erman juga berjanji untuk mengantarkan Kyndi berobat sampai tuntas dengan seluruh tunggakan BPJS yang diselesaikan.
"Sesuai janji kami sebelumnya, Kyndi kini sudah mendapatkan penanganan semestinya, anak hebat itu dirawat jalan di RS M Djamil Padang, kemarin sudah di rontgen terus dipasangi gips, insya Allah kembali kontrol, semoga Kyndi dapat kembali normal seperti semula," kata Erman, Kamis (15/9/2022).
Tak hanya membantu pengobatannya, Erman juga berjanji untuk membelikan ponsel yang akan diisi dengan aplikasi pelajaran dan salat serta kumpulan doa, agar Kyndi tidak kesepian lagi menjalankan hari-hari nya.
Lebih lanjut Erman mengatakan, Al Kyndi merupakan bocah yang baik. Uang bantuan yang diberikan di awal sebagai tambahan belanjanya diberikan oleh anak itu ke ayahnya sebagai tambahan modal berjualan.
"Dokter yang merawat Kyndi telah melakukan rontgen pelvis dan memasang gips atau balutan fiber untuk membungkus kedua kakinya yang lumpuh," kata dia.
Tidak hanya itu, ia juga membantu perekonomian keluarga Kyndi dengan memberikan modal usaha untuk orang tuanya berjualan di pasar.
"Semangat Al Kyndi mengetuk hati kita semua, di mana kekurangan bukanlah halangan untuk menggapai cita-cita, berjuang dan terus bangkit. Mari bersama kita kirimkan doa untuk Kyndi dan keluarga," katanya.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto