Mahfud MD Buka-bukaan Ancaman Kedaulatan: Intoleransi, Separatis hingga Terorisme

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD buka-bukaan menyebut Indonesia saat ini dihadapkan dengan berbagai macam ancaman. Baik itu gangguan yang mengancam ideologi maupun teritorial.

Dia menjelaskan, gangguan yang mengancam ideologi terbagi ke dalam tiga hal, yakni intoleransi, gerakan separatis hingga terorisme.

Baca Juga

Mahfud MD: Pemerintah Perpanjang Dana Otsus Papua

"Mereka ini memaksakan satu keyakinan berdasar satu kelompok. Lalu gangguan terhadap ideologi lainnya juga ada sikap takfiri. Takfiri itu sikap intoleran, selalu menyalahkan orang yang berbeda," ujar Mahfud MD dalam keterangan video dikutip Rabu (31/3/2021).

Terkait masalah teritori, Mahfud juga menggolongkan menjadi tiga bagian, yaitu Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Indonesia Tengah.

Baca Juga

Mahfud MD dan Yasonna Akan Umumkan Partai Demokrat yang Sah Siang Ini

Di bagian barat, tepatnya Laut Natuna Utara, Indonesia dihadapkan dengan upaya penyelundupan atau intervensi dari kapal-kapal asing.

"Jadi sering sekali kapal-kapal itu masuk ke situ, menyelundup dan melanggar hukum. Bahkan kadang kala seperti mengejek kita," katanya.

Baca Juga

Mahfud MD: Terorisme Musuh Semua Agama

Sebagai contoh masalah terkini  masuknya dua kapal Super Tank asal Panama dan Iran beberapa waktu ke belakang. Baginya, hal itu jelas-jelas tindakan melawan hukum dan saat ini tengah diproses pemerintah Indonesia.

"Ini kan jelas-jelas melanggar hukum dan sedang kita tangani. Ada ratusan, bahkan ribuan kasus kasus yang terjadi di negara kita di dalam sepanjang tahun," ujarnya.

Baca Juga

Mahfud MD Sebut Teror Bom Merupakan Upaya Adu Domba Masyarakat

Lebih lanjut dia menjelaskan, di belahan Indonesia Timur, gangguan keutuhan teritori datang dari separatis Papua yaitu Organisasi Papua Merdeka atau (OPM). Menurutnya, keinginan OPM untuk memerdekakan diri masihlah tinggi.

"Di Indonesia bagian Timur itu, gerakan separatis ingin memerdekakan dirinya," katanya.

Kemudian, untuk wilayah Indonesia Tengah, Mahfud menyebut masalah radikalisme dan teorisme amat masif. Beberapa contohnya penangkapan terorisme yang sedang gencar-gencarnya dilakukan aparat di beberapa daerah, seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, hingga Jakarta Timur.

"Di Indonesia Tengah dan tersebar ada di mana-mana, itu adalah radikalisme dan terorisme. Seperti yang dari Jatim ditangkap 22 orang, di Makassar juga ditangkap 19 orang dan beberapa hari kemarin terjadi ledakan bom. Kemudian bercabang lagi yang di Condet dan sebagainya. Itulah ancaman keutuhan teritori dan ideologi kita," ucapnya.

Editor: Donald Karouw