Pasien Berusia 30-59 Tahun Jadi Korban Meninggal Paling Banyak akibat Corona

JAKARTA, iNews.id - Pasien berusia 30-59 tahun menjadi korban paling banyak akibat wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Dari 773 korban meninggal, sebanyak 351 orang berusia 30-59 tahun.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan jumlah kasus kematian terbanyak kedua pada rentang usia 60-79 tahun yaitu 302 orang. Sementara kasus meninggal dunia pada pasien Covid-19 yang terinfeksi di usia muda yaitu mulai bayi hingga remaja cenderung lebih sedikit.

Baca Juga

Virus Corona Menyebar di 40 Kelurahan Kota Padang

"Kasus meninggal sebanyak 773 kalau kita perhatikan pada distribusi umurnya pada rentang usia 0-4 tahun sebanyak dua orang, rentang usia 5-14 tahun tiga orang, rentang usia 15-29 tahun 19 orang," kata Yuri di Graha BNPB Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Sementara itu, kasus kematian pada usia di atas 80 tahun sebanyak 27 orang. Sebanyak 69 kematian lainnya masih dalam proses verifikasi ulang ke rumah sakit terkait rentang usia pasien.

Baca Juga

Tak Bisa Diekspor ke India, 1.000 Ton Gambir asal Sumbar Numpuk di Gudang

Yuri tidak menyebutkan jumlah pasien yang terinfeksi dari total kasus positif berdasarkan rentang usia. Dengan begitu, tidak diketahui persentase kasus kematian akibat Covid-19 dari jumlah pasien positif yang dikelompokan berdasarkan rentang usia.

Sebelumnya Yuri menyebutkan kasus kematian disertai dengan penyakit penyerta pada pasien paling banyak yaitu hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan seperti asma dan juga penyakit paru obstruktif yang sudah menahun.

Dia mengimbau agar masyarakat mematuhi dan tetap disiplin secara terus menerus dalam menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan juga upaya pencegahan penularan virus corona.

Masyarakat juga diminta melakukan pencegahan dengan memakai masker bila keluar rumah, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Kemudian jaga jarak fisik, menghindari kerumunan, tidak keluar rumah, tidak mudik sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto