Penampakan 15 Ton Ikan Mati akibat Angin Kencang, Mengapung di Permukaan Danau Maninjau
AGAM, iNews.id - Data Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat menunjukkan sebanyak 15 ton ikan keramba jaring apung di Danau Maninjau mati. Kondisi tersebut disebabkan ikan kekurangan oksigen setelah angin kencang disertai curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Minggu (14/5/2023).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam, Rosva Deswira mengatakan, 15 ton ikan nila itu tersebar di 35 petak keramba jaring apung milik 13 petani.

"Sekitar 15 ton ikan itu dengan berbagai ukuran tersebar di Nagari Bayua Kecamatan Tanjungraya," ujar Rosva Deswira di Lubukbasung, Selasa (16/5/2023).
Saat ini, kata dia ikan di keramba jaring apung lainnya masih mengapung untuk mencari oksigen ke permukaan Danau Maninjau.
Dia mengimbau kepada penambak ikan untuk melakukan panen dini dengan memindahkan ke kolam air tenang untuk kematian ikan yang berdampak kerugian yang cukup besar.
"Segera panen ikan untuk mengantisipasi kerugian cukup besar," ucapnya.
Menurutnya, kematian ikan itu dampak dari angin kencang disertai curah hujan cukup tinggi pada Minggu (14/5/2023). Kondisi itu dinilai mengakibatkan terjadinya pembalikan air dari dasar ke permukaan danau sehingga oksigen di danau berkurang.
Ikan, lanjut dia menjadi pusing dan beberapa jam setelah kejadian itu langsung mati dan mengapung ke permukaan. "Ikan mulai mati di Nagari Bayua pada Senin (15/5/2023) dan penyuluh masih melakukan pendataan ikan mati secara lebih lengkap," katanya.
Editor: Kurnia Illahi