Profil Arisal Aziz Anggota DPR Tajam Mengkritik Program Naturalisasi Timnas

JAKARTA, iNews.id - Arisal Aziz merupakan pengusaha sukses dan politisi asal Sumatera Barat (Sumbar) yang kini menjabat sebagai anggota DPR periode 2024–2029 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Namanya mencuat menyusul sikapnya yang mengritik tentang naturalisasi pemain sepak bola.

Arisal mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat II dan duduk di Komisi XIII DPR. Di tengah kiprahnya sebagai legislator, Arisal dikenal sebagai sosok yang vokal dalam isu olahraga nasional, terutama sepak bola.

Baca Juga

Erick Thohir Lawan Kritik Naturalisasi, Pastikan Pembinaan Tetap Jalan

Profil Arisal Aziz

Dirangkum dari sejumlah sumber, Rabu (27/8/2025), Arisal Aziz lahir di Pariaman pada 14 Agustus 1972. Arisal tumbuh dari keluarga petani sederhana dan sempat dua kali putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. 

Dia merantau ke Pekanbaru dan memulai karier dari nol sebagai penjual tiket bus. Dari sana, dia membangun bisnis transportasi dan logistik yang kini berkembang pesat, termasuk PT Indah Logistik Cargo dan CV Indah Travel.

Baca Juga

Erick Thohir Apresiasi DPR RI! Naturalisasi 5 Bintang Diaspora Disahkan

Kiprah Arisal tak berhenti di dunia usaha. Dia aktif membina olahraga daerah, mendirikan Josal FC Piaman dan menjadi manajer tim sepak bola Sumatera Barat di ajang Porwil 2023. 

Keterlibatannya yang intens di dunia sepak bola membuatnya sangat peduli terhadap arah kebijakan olahraga nasional. Salah satu sikap politiknya yang menonjol, yaitu kritik terhadap program naturalisasi pemain sepak bola Indonesia. 

Baca Juga

Anggota DPR RI Ancam PSSI: Kalau Gagal Lolos Piala Dunia, Stop Naturalisasi!

Dalam rapat kerja bersama PSSI dan Kemenpora, Arisal menyatakan bahwa naturalisasi harus memberi dampak nyata terhadap prestasi tim nasional. 

Dia menegaskan, jika Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026, maka program naturalisasi sebaiknya dihentikan sementara.

"Kalau ini kita gagal, saya menyampaikan di depan forum ini, kita stop aja dulu untuk pemain naturalisasinya. Kenapa? Gak ada gunanya kalau kita gagal," katanya.

Pernyataan ini mencerminkan pandangan Arisal yang pragmatis dan berorientasi pada hasil. Dia tidak menolak naturalisasi secara mutlak, tetapi menuntut akuntabilitas dan evaluasi menyeluruh agar kebijakan tersebut benar-benar membawa kemajuan bagi sepak bola Indonesia.

Di luar politik dan olahraga, Arisal juga aktif dalam kegiatan sosial. Dia membangun Masjid Al Aziz di Pekanbaru dan mendirikan Arisal Aziz Foundation yang rutin menyalurkan zakat beras serta menyediakan ambulans gratis untuk masyarakat Sumatera Barat.

Arisal Aziz merupakan contoh figur publik yang menggabungkan pengalaman hidup keras, keberhasilan bisnis, kepedulian sosial dan keberanian bersuara dalam isu-isu strategis nasional. Sikapnya terhadap naturalisasi pemain menunjukkan bahwa ia bukan sekadar politisi, tapi juga pemikir yang berani mempertanyakan kebijakan jika tidak memberi hasil nyata.

Editor: Kurnia Illahi