Sejarah Kota Bukittinggi, Tempat Jam Gadang yang Pernah Jadi Ibu Kota Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Bukittinggi terkenal dengan jam gadang yang menjadi ikon kota itu. Namun, kota di Sumatera Barat itu ternyata pernah menjadi ibu kota Indonesia.
Bukittinggi menjadi ibu kota Republik Indonesia terjadi pada zaman perjuangan kemerdekaan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Sejarah Kota Bukittinggi
Dikutip dari website Pemerintah Kota Bukittinggi, disebutkan bahwa Bukittinggi sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang, hingga awal kemerdekaan Indonesia, merupakan pusat pemerintahan Sumatera Bagian Tengah maupun Sumatera secara keseluruhan.
Pemerintahan kolonial Belanda meningkatkan peran Bukittingi dalam peran ketatanegaraan dengan mendirikan benteng pertahanan yang dikenal sebagai Fort de Kock.
Kemudian pada zaman penjajahan Jepang, Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militer mereka untuk kawasan Sumatera bahkan hingga Singapura dan Thailand.
Pada masa perang kemerdekaan Indonesia, Bukittinggi pun sempat menjadi ibu kota negara. Hal itu terjadi pada periode Desember 1948 hingga Juni 1949.
Bukittinggi ditetapkan sebagai ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) setelah Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota negara Republik Indonesia jatuh ke tangan Belanda.
Sjafruddin Prawiranegara ditunjuk sebagai kepala pemerintahan PDRI, karena Soekarno-Hatta saat itu telah ditawan Belanda.
Pada 1950, pemerintahan Indonesia kembali diserahkan ke Soekarno-Hatta yang telah dibebaskan oleh Belanda. Ibu kota negara Indonesia akhirnya kembali ke Jakarta.
Pada masa setelah kemerdekaan, Bukittinggi dipimpin oleh wali kota pertama yakni Sutan Rajo Ameh. Berdasarkan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Nomor 391 Tahun 1947, Bukittinggi menjadi kota yang berhak mengatur dirinya sendiri.
Editor: Reza Yunanto