get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Semeru Erupsi Hari ini, Kolom Abu Capai 800 Meter

Status Gunung Marapi, PVMBG: Level III Siaga Tak Boleh Mendekat Radius 4,5 Km

Kamis, 25 April 2024 - 09:27:00 WIB
Status Gunung Marapi, PVMBG: Level III Siaga Tak Boleh Mendekat Radius 4,5 Km
Erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat. (Foto: Ist)

PADANG, iNews.id - Hasil evaluasi Badan Geologi, Kementerian ESDM menyatakan status Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) sampai saat ini masih bertahan Level III Siaga. Warga, pengunjung, pendaki dilarang beraktivitas di radius 4,5 kilometer dari puncak Gunung Marapi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dalam surat evaluasi yang dilakukan sejak 16-22 April 2024 menyebutkan, pengamatan visual gunung api Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi sekitar 250-300 meter di atas puncak.

“Ada terekam 4 kali gempa erupsi atau letusan, 38 kali gempa embusan, 5 kali gempa tornillo, 7 kali gempa fase banyak, 7 kali gempa vulkanis dangkal, 5 kali gempa vulkanis dalam, 16 kali gempa tektonik lokal, 16 kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5-4 mm (dominan 2 mm). Data grafik tiltmeter stasiun Batu Palano cenderung sedikit naik baik pada sumbu tangensial maupun radial,” ujarnya, Kamis (25/4/2024).

Kemudian sampai 22 April 2024, intensitas erupsi atau letusan relatif sama dengan satu minggu sebelumnya, termasuk juga dengan aktivitas embusan asap. Tinggi kolom embusan minggu ini maksimum 300 meter di atas puncak, sedangkan erupsi letusan dalam minggu ini tidak teramati.

“Jumlah gempa letusan dan gempa embusan tergolong rendah dan relatif sama dengan satu minggu sebelumnya. Gempa letusan terekam 0-2 kali per hari dan gempa embusan 4-10 kali per hari,” katanya.

Gempa-gempa yang berkaitan dengan dorongan magma seperti gempa vulkanis dangkal dan vulkanis dalam tergolong rendah serta relatif sama dengan satu minggu sebelumnya. Ini mengindikasikan pasokan dan migrasi magma dari kedalaman cenderung mereda.

Sementara gempa hybrid/fase banyak yang berkaitan dengan pembentukan dan pertumbuhan kubah lava terekam sebanyak 5 kejadian pada 20 April 2024. Gempa tektonik lokal di sekitar Gunung Marapi masih terekam secara fluktuatif.

Energi seismik yang tercermin dari RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) tampak ada peningkatan di sekitar baseline, begitu pula grafik tiltmeter menunjukkan sedikit penggembungan (inflasi) pada tubuh gunung api.

“Laju emisi (fluks) gas SO2 Gunung Marapi dari satelit sentinel mengalami peningkatan dalam satu minggu terakhir,” katanya.

Sedangkan ancaman bahaya yang dapat terjadi adalah jika pasokan magma dari kedalaman berlangsung kembali dan cenderung meningkat, erupsi dapat terjadi dengan energi yang lebih besar dengan potensi ancaman dari lontaran material vulkanis berukuran batu (bom), lapili atau pasir diperkirakan dapat menjangkau wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi/Kawah Verbeek.

Sedangkan untuk potensi ancaman dari abu erupsi dapat menyebar lebih luas dan jauh yang tergantung pada arah dan kecepatan angin.

“Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di bagian puncak dan lereng Gunung Marapi dapat menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. Oleh karena itu terdapat potensi bahaya aliran banjir lahar pada lembah dan aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi,” katanya.

Tak hanya itu, terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanis beracun seperti gas CO2, CO, SO2 dan H2S di area kawah puncak G. Marapi.

“Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 22 April 2024, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap pada Level III Siaga,” katanya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut