Tim Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Hilang Banjir Lahar Dingin di Sumbar
AGAM, iNews.id - Pencarian korban hilang banjir lahar dingin terus dilakukan dengan mengerahkan anjing pelacak. Personel K-19 ini mencari korban hilang bernama Halimah (30) di Simpang Bukik, Nagari Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agama, Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (14/5/2024) pagi.
Anjing pelacak bernama night mengendus korban dari rumah yang sudah hancur dihantam lahar dingin sampai aliran ke bawah. Sekali-kali anjing itu mengendus bagian tumpukan kayu yang terbawa arus.
"Kami di sini mengerahkan dua unit satwa untuk mengendus dan melacak korban yang belum ditemukan," ujarnya Kasubdit Pelacakan Polda Sumbar Ipda Cakra, Selasa (14/5/2024).
Menurutnya, anjing pelacak yang menemukan korban akan menggonggong dan menggaruk-garuk tanah.
"Meskipun banyak kayu dan pasir serta batu-batu, tapi anjing pelacak tersebut masih bisa mengendusnya lewat rongga-rongga," katanya.
Selain di lokasi tersebut, kemungkinan nanti akan dikerahkan ke Sungai Pua karena masih ada dua korban yang belum ditemukan. Selain di Kabupaten Agam, tim K-9 juga diturunkan ke Tanah Datar sebanyak dua ekor anjing pelacak.
Diketahui, Basarnas Padang mencatat sebanyak 14 korban banjir lahar dingin dan longsor di Sumatra Barat (Sumbar) masih hilang. Total seluruh korban yang telah ditemukan meninggal dunia mencapai 50 orang.
Jumlah terbanyak yang masih hilang berasal dari Kabupaten Tanah Datar ada 11 orang hilang. Dari 11 orang tersebut, tujuh orang menjadi korban di Sungai Mega Mendung sekitar Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar.
Kemudian di Kabupaten Agam korban yang masih hilang masih ada tiga orang. Dua orang di Kecamatan Sungai Pua dan satu di Kecamatan Canduang.
Data jumlah korban berdasarkan kabupaten kota, Tanah Datar 16 orang tewas, Agam 20 korban, Padang Pariaman 7 orang, Padang Panjang dan Padang masing-masing 2 orang. Jumlah teridentifikasi sebanyak 47 orang dan 3 belum teridentifikasi, total semuanya 50 orang.
Editor: Donald Karouw