JAKARTA, iNews.id - Sumatera Barat telah mengalami sejarah gempa bumi yang cukup panjang. Dalam catatan BMKG, setidaknya pernah terjadi 10 kali gempa merusak selama lebih dari seabad di daerah tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bahkan mengatakan, kawasan ini menyimpan potensi gempa besar hingga Magnitudo 7,6 yang belum dilepaskan.
Catatan gempa merusak pertama tercatat tanggal 26 Agustus 1835. Lokasi gempa berada di Padang yang berdampak kerusakan ringan dan retakkan pada bangunan.
Kemudian pada 5 Juli 1940 gempa di Siri Siri, Sumatera Barat
Selanjutnya 28 Juni 1926, lokasi gempa berpusat di Padang Panjang yang dampaknya lebih dari 354 orang meninggal dunia. Gempa tersebut menimbulkan bencana di sekitar danau Singkarak, Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Sawahlunto dan Alahan Panjang.
Lalu 4 Februari 1971, lokasi gempa di Sumatera Utara dengan magnitudo (M) 6,3 menyebabkan bangunan rusak di Pasaman.
Tahun 8 Maret 1977, lokasi gempa di Pasaman dampaknya menimbulkan kerusakan 737 rumah di Sinurat.
Lalu 7 Oktober 1995 terjadi gempa lagi dengan kekuatan M7 sebabkan 84 orang tewas, 558 orang luka berat dan 1.310 orang luka ringan. Kerusakan terjadi pada 7.137 rumah, sektor transportasi, irigasi, tempat ibadah pasar dan pertokoan.
Kemudian terakhir, gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kekuatan M6,1, Jumat 25 Februari 2022. Gempa menyebabkan delapan korban jiwa dan kerusakan rumah, serta fasilitas publik.
Editor : Donald Karouw
Follow Berita iNewsSumbar di Google News