PADANG, iNews.id - Sebanyak 32 jenazah korban bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) belum teridentifikasi dan mayoritas merupakan anak-anak yang tidak memiliki data pembanding dari keluarga. Kondisi ini membuat proses identifikasi berjalan lebih lama di RS Bhayangkara Tingkat III Padang.
Tim DVI Biddokkes Polda Sumbar menjelaskan, lambatnya pencocokan data disebabkan kemungkinan orang tua atau kerabat terdekat para korban anak-anak turut meninggal dalam bencana. Situasi tersebut menyebabkan tidak ada laporan masuk sebagai data antemortem.
Plt Kabid Dokkes Polda Sumbar AKBP dr Faizal, menyampaikan bahwa total korban meninggal dunia akibat bencana Sumbar ini mencapai 193 orang.
“Dari 193 korban tersebut, 161 orang sudah berhasil teridentifikasi dan sebagian besar telah diserahkan kepada keluarga. Sisanya 32 jenazah masih dalam proses, termasuk 25 jenazah yang saat ini ditangani di RS Bhayangkara Padang,” ujar Faizal saat konferensi pers perkembangan identifikasi ini digelar di Aula RS Bhayangkara Padang, Selasa (2/12/2025).
Dia menegaskan bahwa proses identifikasi terus dilakukan menggunakan metode data primer dan sekunder. Upaya ini dilakukan untuk percepatan dan penanganan korban.
Menurutnya, RS Bhayangkara Padang menerima 58 kantong jenazah sejak 27 November 2025. Dari jumlah itu, 33 jenazah telah teridentifikasi melalui DNA, sidik jari dan rekam medis.
Sementara itu, 25 jenazah lain masih berstatus tidak dikenal karena tidak adanya kecocokan data antemortem. Kondisi ini memperlambat penyelesaian proses 32 jenazah korban bencana Sumbar yang belum teridentifikasi.
Karumkit Bhayangkara TK III Padang, Kompol dr Hari Andromeda, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam proses identifikasi. Tim DVI masih menunggu kedatangan keluarga untuk menyerahkan sampel DNA sebagai data pembanding.
“Kami mohon kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga agar segera datang ke posko antemortem di RS Bhayangkara Padang. Semakin cepat data pembanding masuk, semakin cepat pula kami bisa menyelesaikan identifikasi 25 jenazah yang saat ini masih Mr X,” kata Hari.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait