3. Korban sedang Mencari Kontrakan untuk Usaha
Menurut keluarga korban, sebelum kecelakaan tragis itu, Dwi Fatimahyen sudah pamit dari rumah. Korban izin hendak ke rumah temannya. Dia berencana mencari kontrakan untuk membuka usaha klinik kecantikan di kawasan Bayung Lincir, Sumatra Selatan.
"Dia sempat pamit dari rumah, izin mau ke tempat temannya mau cari tempat kontrakan usaha di Bayung Lincir," kata ayah korban, Pasiman.
4. Korban sempat Menelepon
Ayah korban, Pasiman mengatakan, saat kejadian, putrinya sempat menelepon. Dia mengaku ketakutan karena ada warga dan polisi yang mengejar-ngejarnya di jalan. Namun, keluarga tidak mengetahui kejadian selanjutnya karena korban tidak lagi menghubungi.
5. Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas
Pasiman hanya bisa menangis di samping jenazah anaknya yang tewas kecelakaan usai mobilnya menabrak rumah warga di kawasan Muarojambi karena panik dikejar dan diteriaki maling. Sebagai orang tua, dia meminta polisi mengusut tuntas kejadian tersebut, terutama orang-orang yang meneriaki anaknya maling mobil.
"Saya minta pihak berwajib mengusut tuntas dari adanya orang yang meneriaki maling hingga yang membuat anak saya celaka dan mengalami kecelakaan," ujarnya, Minggu (31/3/2024).
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait