BUKITTINGGI, iNews.id – Aksi pelemparan molotov di pos ronda Kelurahan Panorama, Bukittingi terekam kamera CCTV. Namun, wajah para pelaku tidak terlihat jelas karena kondisi gelap.
Belum diketahui motif pelemparan molotov tersebut, namun dugaan sementara karena pelaku marah saat ditegur warga karena mengantar perempuan hingga larut malam.
Dalam rekaman CCTV, tampak empat pria berboncengan dua sepeda motor datang dari arah Rumah Sakit Dokter Achmad Mukhtar menuju objek wisata taman Panorma Lobang Jepang, Rabu (12/8/2020) pukul 04.32 WIB.
Tiba di depan pos ronda, masing-masing penumpang sepeda motor melemparkan dua molotov ke pos ronda. Mereka kemudian kabur usai menjalankan aksi terornya.
Seorang warga setempat yang mendengar suara ledakan dari gang di seberang pos ronda mencoba mengejar pelaku yang kabur ke arah gedung DPRD Bukittinggi. Namun tak terkejar.
Sementara itu, api molotov tidak sampai membakar pos ronda dan hanya merusak jendela serta dinding luar pos ronda.
Ketua RT 03 Panorama, Kelurahan Kayu Kubu, Azhari Mukhlis mengatakan, aksi pelemparan bom molotov tersebut terjadi pada Rabu, 12 Agustus.
Menurut Azhari, aksi teror menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI tersebut diduga buntut dari salah seorang pelaku yang tidak terima saat ditegur warga di pos ronda.
“Waktu itu pelaku mengantarkan seorang perempuan warga setempat larut malam,” katanya.
Beberapa jam sebelum aksi pelemparan Molotov, warga di pos ronda melihat beberapa orang pemuda dengan sepeda motor, skateboard, dan sepeda terlihat mengantar perempuan warga setempat pulang.
Paman perempuan tersebut yang sedang ikut ronda kemudian menegur pemuda yang mengantar keponakannya karena hanya mengantar sampai di gang sambil mengatakan lain kali agar mengantar perempuan sampai ke depan rumah.
Pemuda yang ditegur malah marah dan mengajak paman teman perempuannya tersebut duel satu lawan satu. Sempat terjadi cekcok hingga pelaku dan teman-temannya pergi sambil mengancam akan kembali ke pos ronda.
“Dua pemuda mengantarkan warga kami pulang, salah satu pemuda kita menegur orang itu, tapi indikasinya dia menerima teguran warga. Sehingga terjadilah perselisihan antara warga itu dengan yang ditegur, akhir dari perselisihan itu mereka diduga melakukan pembakaran pos ronda dengan bom Molotov,” kata Azhari.
Kasatreskrim Polres Bukittinggi, AKP Chairul Amri Nasution mengaku sudah mengantongi identitas pelaku dan seorang di antaranya sudah ditangkap. “Tiga pelaku lain kabur dan masih dalam pengejaran polisi,” katanya.
Polisi juga telah memeriksa tujuh orang saksi, mengamankan rekaman cctv, pecahan kaca Molotov, dan jendela pos ronda.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait