PADANG, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sebanyak 23 orang meninggal dunia, 12 korban hilang dan ribuan warga terpaksa mengungsi akibat banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) hingga Jumat (28/11/2025). Situasi darurat bencana ini masih ditangani secara intensif oleh tim gabungan di lapangan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, selain korban meninggal, empat warga juga mengalami luka-luka akibat bencana beruntun tersebut.
“Untuk korban jiwa di Sumatera Barat, 23 jiwa meninggal dunia, 12 hilang dan 4 jiwa mengalami luka-luka,” ujar Suharyanto dikutip dari iNews Padang, Jumat (28/11/2025).
Jumlah pengungsi akibat bencana juga mencapai 3.900 Kepala Keluarga (KK). Mereka tersebar di sejumlah titik pengungsian yang terus dipasok kebutuhan dasar oleh pemerintah dan relawan.
Mayoritas pengungsi bencana banjir Sumbar terkonsentrasi di dua wilayah utama. Kabupaten Padang Pariaman menampung sekitar 3.208 KK yang harus meninggalkan rumah mereka. Sementara itu, Kota Solok menampung sekitar 600 KK di lokasi-lokasi pengungsian yang telah disiapkan.
Kerusakan infrastruktur menjadi masalah krusial dalam penanganan darurat ini. Sedikitnya lima jembatan di Padang Pariaman dilaporkan putus dan memerlukan perbaikan segera. Kondisi tersebut memperlambat distribusi logistik dan akses mobilisasi tim penyelamat.
Gangguan jalur transportasi juga terjadi di beberapa titik. Jalur Nasional Bukittinggi–Padang sempat terhambat akibat longsor di Padang Panjang. Selain itu, jalur Kabupaten Agam menuju Kabupaten Pasaman terputus karena longsor di Lubuk Sikapiang, Agam.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait