JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang terjadi dengan parameter pembaruan Magnitudo 5,9 di Provinsi Bengkulu, Selasa (17/5/2022) pukul 01:58 WIB terjadi di Zona Megathrust Segmen Enggano. Zona ini pernah memicu tsunami di Pulau Pagai, Kepulauan Mentawai setinggi 1 meter pada 12 September 2007 yang menelan 23 korban jiwa.
Hasil analisis BMKG, gempa awalnya dengan parameter M6,0 dengan episenter terletak pada koordinat 5,40° Lintang Selatan dan 101,81° Bujur Timur. Pusat gempa di laut pada jarak 55 km arah Barat Daya Pulau Enggano dengan kedalaman hiposenter 24 km.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di Zona Megathrust Segmen Enggano," ujar Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Menurutnya, mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas aktivitas gempa bersumber di Zona Megathrust.
"Gempa tersebut berdampak dan dirasakan cukup kuat di Pulau Enggano dalam skala intensitas IV-V MMI. Guncangan dirasakan hampir semua penduduk, bahkan warga yang sedang tertidur dapat terbangun," katanya.
Di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara, guncangan dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI. Banyak orang yang sampai terbangun dari tidur. Sementara di Kepahiang dan Rejang Lebong, gempa dirasakan dalam skala intensitas III MMI, getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait