Daryono mengatakan, sejarah telah mencatat pada 28 Juni 1926, di Sumatera Barat diguncang gempa kuat yang diduga kuat pusat gempa berada di Danau Singkarak. Namun gempa ini populer sebagai gempa Padang Panjang. Sebab di Kota Padang Panjang sangat banyak korban berjatuhan.
Dampak dari gempa Padang Panjang ini, kata Daryono, menyebabkan setidaknya 350 orang meninggal dunia. Ribuan rumah rusak dan terjadi rekahan banyak tanah di daerah Padang Panjang.
“Peristiwa gempa dahsyat ini juga menyebabkan seiche yaitu tumpahnya air Danau Singkarak ke daratan,” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait