"Untuk yang dua SMPN ini kekurangannya tidak signifikan. Tapi memang jumlah rombel yang disediakan tidak terpenuhi. Contoh, disediakan tiga rombel tapi yang terpenuhi hanya dua," katanya.
Selain itu, kata dia tidak terpenuhinya kuota untuk SMP Negeri itu memang sangat dipengaruhi oleh persepsi terhadap sekolah dan kinerja sekolah.
"Karena itu masih ada sekolah favorit dan tidak. Ini yang membuat masih ada yang kekurangan," katanya.
Meski masih ada SMP Negeri yang kuotanya belum terpenuhi namun tidak ada sekolah yang sangat kekurangan siswa karena sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berjalan cukup baik.
"Zonasi kita kalau saya bilang sudah baik karena tidak hanya berpatokan pada google. Kita menggunakan data kependudukan, sampai ke RT sudah dibagi. Itu dibahas dari Maret 2022, sehingga ketika zonasi dibuat itu akurat. Azas utamanya, selamatkan dulu yang memang di zonanya. Baru setelahnya ada prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait