PADANG, iNews.id - Penerapan PPKM yang diberlakukan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) membuat pengusaha kecil seperti laundry di Kota Padang terseok-seok. Bahkan penghasilan mereka anjlok.
Putih Nurlita (59) pengusaha laundry Aura Kanaya di jalan Thamrin, Kelurahan Alang Laweh mengaku penghasilannya anjlok 50 persen.
"Aduh penghasilan saya jadi merosot sejak PPKM ini, separuh penghasilan yang saya dapat sekarang," kata Putih saat ditemui MNC Portal, Selasa (10/8/2021).
Putih menambahkan, dia tidak mendapatkan apa-apa dari pemerintah setempat, baik itu berupa bantuan atau bantuan langsung tunai. Padahal, suaminya meninggal beberapa bulan lalu akibat Covid-19.
"Mana bantuan tidak ada lagi, suami baru meninggal karena kena covid-19 tapi tidak ada bantuan. Biasa dapat BLT tapi tidak dapat BLT, kemarin warga lain mendapat BLT berupa beras dua karung tapi kita tidak dapat, katanya suami ibu sudah meninggal," katanya.
Sejak PPKM ini usaha miliknya itu macet-macet, belum lagi bayar utang untuk beli mesin cuci ditambah gaji karyawannya.
"Sekarang aja banyak pelanggan yang membiarkan kainnya di tempat kita bahkan ada yang berminggu-minggu tidak dijemput," kata dia.
Putih mengungkapkan biasanya sebelum wabah virus corona ini penghasilanya satu hari itu ada Rp500.000 hingga Rp600.000 per hari.
"Sekarang hanya Rp250.000 per hari dan bahkan sebelumnya ada empat karyawan kita, sekarang tinggal dua orang lagi, gak mungkin kita mempekerjakan orang tapi tidak digaji, akhirnya kita kurangi dua orang," sesalnya.
Putih mengharapkan dengan PPKM Level 4 ini diperpanjang, hotel-hotel bolehlah dibuka, kafe-kafe tetap dibuka namun tetap menjaga jarak.
"Sebab pelanggan kita banyak dari hotel-hotel dan kafe-kafe yang mengantarkan kainnya untuk kita cuci, jangan dibatasi lagi kalau ada yang melanggar ya diberi sanksi," tutupnya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait