Dia menjelaskan bahwa lambatnya pencocokan data sering terjadi karena tidak ada keluarga yang melapor. Hari mengungkap bahwa sebagian besar jenazah yang belum teridentifikasi merupakan anak-anak.
“Diduga orang tua atau kerabat terdekatnya juga menjadi korban, sehingga tidak ada yang melapor. Kondisi ini membuat proses pencocokan data menjadi lebih lama,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa tim DVI terus berupaya maksimal agar seluruh proses identifikasi korban banjir bandang Sumbar dapat segera tuntas. Untuk mendukung kelancaran proses identifikasi, Dinas Pertanian Sumbar memberikan tambahan satu unit mobil cold storage. Fasilitas ini digunakan untuk membantu penyimpanan jenazah agar proses identifikasi dapat berlangsung lebih optimal.
DVI menyambut baik bantuan tersebut mengingat kapasitas peti pendingin RS Bhayangkara sempat terbatas.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait