Ilustrasi gempa bumi. (Istimewa)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya merilis informasi dua gempa tektonik dengan magnitudo di atas M5,0 yang terjadi berselang 16 menit di wilayah Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, ini. Gempa kedua terjadi pada 14.47 WIB dengan kekuatan M5,7.

Episenter berlokasi di laut, pada jarak sekitar 33 km arah barat daya Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada kedalaman 13 km dan 17 km.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyampaikan, melalui analisis lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Di samping itu, BMKG merilis analisis berdasarkan skala intensitas guncangan yang diukur dengan satuan MMI, bahwa kedua gempa bumi ini dirasakan di daerah Padang, Painan, Mentawai, Mukomuko II-III MMI. Sementara di Kota Bengkulu, Kepahiang, Bengkulu Utara I-II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

BMKG memonitor gempa yang telah terjadi sebanyak sembilan kali dengan magnitudo di atas M5,0 di Pagai Selatan hingga hari ini (19/10), pukul 14.47 WIB.

Raditya mengatakan, Pusat Pengendali Operasi BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang warganya merasakan guncangan gempa.

"Berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki potensi bahaya gempa bumi dan tsunami dengan kategori sedang hingga tinggi. Terdapat 10 kecamatan di kabupaten ini yang berada pada bahaya gempa bumi dan tsunami," kata Raditya Jati.


Editor : Maria Christina

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network