Dia memperkirakan penurunan produksi kebun tersebut terjadi akibat kemarau dan merupakan siklus tahunan tanaman kelapa sawit.
Sementara itu, petani lainnya, Nasrul mengatakan, harga saat ini cukup bisa diandalkan oleh petani, meski produksi kebun menurun.
"Waktu yang kami habiskan di kebun kelapa sawit sebanding dengan harganya, berbeda jika waktu harganya hanya Rp400 per kilogram, bekerja seharian hasil penjualan cuma sedikit," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan, Nuzirwan mengatakan, kenaikan harga merupakan momentum bagi petani untuk meningkatkan produksi kebun dengan menyisakan uang hasil penjualan untuk membeli pupuk dan pembersihan lahan.
"Dengan harga saat ini tentu motivasi petani jauh lebih baik dan akan lebih bijak jika uang hasil penjualan yang agak lebih tinggi dimanfaatkan untuk membeli pupuk, dan biaya pembersihan lahan," kata dia.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait