Irwan Efendi mengatakan, titik longsor merupakan lubang bekas galian tambang lama disebabkan curah hujan cukup tinggi, Kamis (26/9/2024). Para korban terdiri atas masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual.
Menurutnya proses pencarian dan penyelamatan korban melibatkan masyarakat setempat dan aparat pemerintahan nagari. Mereka sudah berupaya mencari dan menyelamatkan korban dengan peralatan seadanya di lokasi medan hutan serta tidak sinyal seluler sejak Jumat (27/9/2024) pukul 03.00 WIB
Pencarian juga melibatkan warga sekitar lokasi di nagari wilayah Kecamatan Hiliran Gumanti dan Forkopimda, Kabupaten Solok Selatan serta lainnya. Forkopimda Kabupaten Solok telah berkoordinasi untuk penanggulangan bencana tanah longsor dengan langkah-langkah menugaskan tim penyelamatan dan evakuasi serta pendataan yang terdiri atas unsur polisi, TNI dari Kodim 0309/Solok, Tim Reaksi Cepat BPBD Solok, Satpol PP Solok dan Damkar, Dinas Kesehatan, pemerintah nagari serta relawan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait