PADANG, iNews.id - Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat akan mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh unit kegiatan mahasiswa (UKM). Ini dilakukan setelah seorang mahasiswa berinisial MF (20) ditemukan meninggal usai ikut kemah bakti.
"Kejadian ini menjadi duka kami di UM Sumbar, kami jelas akan lakukan evaluasi internal terkait seluruh kegiatan mahasiswa," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UM Sumbar Moch. Abdi, Selasa (16/3/2021).
Abdi menambahkan, selama pelaksanaan kemah tidak ada mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan yang mengarah ke penganiayaan.
"UM sudah lama tidak membolehkan adanya ospek, apalagi adanya kekerasan dalam kegiatan mahasiswa. Kami juga sudah tanya langsung kepada panitia dan peserta terkait kegiatan selama pelaksanaan kemah," kata dia.
Menurutnya, kegiatan kemah mahasiswa sipil tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar. Bentuk kegiatan dari kemah tersebut, yakni bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.
"Kegiatan ini tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.
Abdi melanjutkan, pihak kampus juga turut hadir ke rumah duka di Kecamatan Tilatang Kamang Mato Aia, Kabupaten Agam.
"Kami dari pihak kampus mengikuti seluruh proses pemakaman almarhum di kampung halamannya. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum," kata dia.
"Kami berharap hal yang seperti ini tidak akan terjadi lagi," katanya.
Sebelumnya, seorang Mahasiswa Universitas UM Sumbar Program Studi Teknik Sipil berinisial MF (20) ditemukan meninggal dunia di aliran sungai air luluh di jorong Padang Tarok nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait