Selanjutnya, di hari kedua 50 siswa yang pada hari pertama belajar di rumah akan ke sekolah sedangkan siswa lainnya belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah.
"Pelajaran yang dianggap sulit belajarnya tatap muka, kalau yang sifatnya hafalan belajarnya di rumah," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya sengaja tidak membagi siswa berdasarkan 50 persen belajar pagi, sedangkan sisanya belajar siang karena takut akan ada kerumunan ketika terjadi pada pergantian jadwal.
Dalam pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dia berharap siswa mengikuti aturan tersebut agar aktivitas belajar dapat tetap berjalan dan pandemi Covid-19 dapat ditekan.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait