PADANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) fokus melakukan pengembangan kopi arabika. Pengembangan akan dilakukan di Kabupaten Solok dan Solok Selatan.
"Pada tahun ini melalui dana dari pemerintah pusat fokus mengembangkan 200 hektare lahan baru dan dari dana pokok pikiran anggota DPRD 473 hektare," kata Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Gusnadi Abda, Selasa (16/3/2021).
Saat ini, kata Gusnadi, ada 27.000 hektare lahan kopi di daerah itu.
"Ini terdiri atas robusta 17.000 hektare dan arabika 10.000 hektare," katanya.
Gusnadi juga membenarkan jika dalam dua tahun terakhir kopi arabika di Sumbar tumbuh pesat. Bahkan berdasarkan pengakuan para pecinta rasa kopi, ada yang kurang jika tidak ada kopi dari Sumbar.
Namun, kata dia, budidaya kopi di Sumbar sempat turun saat pandemi Covid-19. Namun, saat ini kopi sudah menggeliat lagi dan kedai-kedai kopi kembali ramai.
"Dulu kopi yang dikembangkan petani lebih banyak robusta, namun dalam beberapa tahun terakhir mulai beralih ke arabika karena kualitas yang baik dan memenuhi standar ekspor," katanya.
Menurutnya, daerah yang akan dikembangkan kopi arabika adalah Kabupaten Agam, Tanah datar, Pasaman dan Limapuluh Kota.
"Kopi arabika sedapat mungkin ditanam di daerah dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut karena akan mempengaruhi kualitas rasa," katanya.
Gusnadi menyebutkan total produksi kopi di Sumbar untuk arabika telah mencapai 6.000 ton dan robusta 9.000 ton per tahun.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait