RSUD Harapan dan Doa, kata Lista, siap melayani pasien dengan konsekuensinya bersama-sama bersinergi dengan rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu, khusunya di Kota Bengkulu.
"Jadi, kalau rumah sakit itu penuh, maka kita carikan rumah sakit yang belum penuh. Utamanya kita pasti layani. Jadi kalimat yang menolak itu saya kira salah besar," kata Lista.
Wakil Direktur Pelayanan Umum dan Medis, RSUD M Yunus, Widyawati mengaku masih mencari tahu tentang persoalan yang dialami Ibu Leni. "Saya baru selesai rapat. Untuk masalah di atas, saya lacak data dulu,'' ucapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah, Pepi Suheri menjelaskan, pada Selasa 22 Februari 2022, ditelepon seorang ibu bernama Leni.
Pepi menuturkan, Ibu Leni menceritakan jika dinyatakan positif Covid-19 di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu. Kemudian, Leni diminta ke Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu dari RSHD, lalu diminta untuk ke RSUD M Yunus Bengkulu.
Di RSUD M Yunus Bengkulu pun tidak mendapatkan layanan perawatan. Pasien akhirnya diterima di Rumah Sakit Gading Medika Kota Bengkulu, Leni diterima dan mendapatkan pelayanan melahirkan di rumah sakit tersebut.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait