Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid (Foto : Diskominfo Padang).

PADANG, iNews.id - Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masuk ke zona oranye penyebaran Covid-19. Sebelumnya, kasus di Padang mulai melandai dan berada di dalam zona kuning.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid mengatakan, berdasarkan dari 15 indikator penilaian epidemiologis, Kota Padang berada pada nilai 2,33 dengan risiko sedang. Sehingga penularan Covid-19 berada pada zona orange.

Dikatakan Ferimulyani, pada akhir bulan November, Desember sampai awal bulan April kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Padang bisa dikendalikan. Namun memasuki minggu pertama April, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mulai terjadi peningkatan.

"Kasus positif meningkat karena kita bekerja. Daripada kita biarkan orang tanpa gejala tidak diketahui tentu lebih baik kita temukan, walaupun secara statistik kita berubah dari zona kuning menjadi zona orange," kata Ferimulyani, Kamis (29/4/2021).

Ferimulyani menambahkan, pihaknya saat ini melakukan upaya pengendalian dengan melakukan tracing dan testing masif. Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Padang berasal dari Perguruan Islam Ar Risalah yang menjadi klaster baru.

Feri menceritakan awal mula temuan kasus ini berawal dari tiga siswa di sekolah tersebut yang pulang dijemput orang tua karena kondisinya demam dan setelah diperiksa ternyata positif Covid-19.

Atas dasar itu akhirnya Dinas Kesehatan Padang melakukan pemeriksaan masif di Ar Risalah dan mendapatkan 30 orang yang melakukan kontak erat dengan tiga pasien awal dan dilakukan tes swab.

"Dari 30 orang tersebut ternyata 25 anak positif dan akhirnya karena tidak mau ambil risiko, Dinas Kesehatan mengunjungi sekolah tersebut dan berkonsultasi dengan pengurus serta yayasan untuk melakukan tes swab massal," kata dia.

Pada saat itu diputuskan semua orang yang ada di Perguruan Islam Ar Risalah di tes swab sebanyak 1.500 orang dalam beberapa tahap.

"Tahap I dites swab sebanyak 614 orang dan ditemukan positif 122 siswa dan tiga tenaga pendidik. Lalu hari berikutnya dilanjutkan tes swab dan total yang ditemukan positif sebanyak 239 orang," katanya.

Semua yang positif, kata dia, langsung isolasi karena mayoritas memang tanpa gejala dan gejala ringan diisolasi di sekolah tersebut, lalu yang negatif dikembalikan ke orang tua.

Oleh sebab itu lonjakan kasus yang terjadi adalah karena upaya tes swab massal yang dilakukan dan kasusnya tidak menyebar di masyarakat.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network